Permohonan Maaf dari Bupati Terpilih Sabu Raijua

oleh -336 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Patriot Riwu Kore menyampaikan permohonan maaf karena berita-berita soal polemik status kewarganegaraan ganda cukup menyedot perhatian dan menguras energi berbagai kalangan, termasuk sejumlah lembaga negara.

Dirinya menegaskan tidak bermaksud membuat kekisruhan dalam proses ini. Dimana berita soal dirinya sangat viral, baik di media mainstream maupun media sosial.

Dikatakan, sejauh ini dirinya adalah warga negara Indonesia (WNI) asli. Karena dia lahir di Kota Kupang dan bersekolah di Kupang, mulai dari SD hingga perguruan tinggi. Terakhir ia menyelesaikan studi S-1 di Universitas Nusa Cendana Kupang.

Orient yang merupakan keturunan suku Sabu ini mengatakan ia sangat cinta Indonesia dan ingin kembali untuk mengabdi, khususnya di kampung nenek moyangnya, yakni Sabu Raijua. Dan, sebagai bukti kecintaannya kepada NKRI, sampai saat ini ia masih memiliki KTP, NIK dan Kartu Keluarga Indonesia.

“Saya tidak pernah melepas status kewarganegaraan Indonesia. Walaupun saya bekerja di Amerika, masih terus bolak-balik ke Indonesia untuk lihat orang tua, keluarga dan saudara-saudara saya, baik di Kupang maupun di Sabu Raijua. Saya WNI yang sah karena NIK saya tercatat secara resmi di data base kependudukan pada Ditjen Dukcapil,” jelas Orient.

Orient mengatakan dirinya memang pernah memiliki paspor Amerika saat bekerja di sana. Namun ketika hendak kembali ke Indonesia untuk menjadi calon kepala daerah, ia sudah memproses pencabutan Status WNA.

“Jadi sebetulnya sudah berproses,” ujarnya.

Dia berargumen bahwa ada aturan imigrasi di Amerika, jika seorang warga negara berproses menjadi pejabat publik, politisi atau angkatan bersenjata di negara lain, maka secara otomatis kewarganegaraan Amerika-nya gugur.

Orient juga mengatakan dirinya datang ke NTT untuk mengikuti Pilkada Sabu Raijua. Ia juga sudah mengikuti semua persyaratan yang ada dalam UU Pilkada, mulai dari dokumen kependudukan hingga mengikuti seluruh tahapan yang dilaksanakan penyelenggara pilkada.

“Saya juga mengikuti proses di partai politik dari tingkat daerah sampai tingkat pusat hingga ditetapkan oleh DPP PDIP, Demokrat dan gerindra sebagai calon. Semua tahapan Pilkada oleh KPU saya lewati,”beber Orient.

Dirinya mengaku terpanggil pulang ke Sabu Raijua karena amanat orang tuanya, agar ketika sukses tidak lupa membangun kampung halaman.

“Saya 20-an tahun bekerja dan mencari pengalaman di negara orang, tapi saya ingat pesan orang tua saya, jika saya berhasil harus kembali pulang dan membangun kampung. Ini yang membuat saya harus pulang,” pungkas Orient.

“Selain karena amanah orang tua untuk kembali membangun tanah leluhur, saya pribadi juga merasa prihatin dengan kondisi Sabu Raijua yang sudah 12 tahun menjadi kabupaten tapi tetap terbelakang. Banyak terjadi korupsi di mana-mana,pembangunan mangkrak, BBM yang sulit dan mahal untuk mendapat BBM saja orang harus mengantri sampai berkilometer, pendidikan tertinggal, kesehatan masyarakat yang tidak diperhatikan, tingkat kemiskinan yang terus meningkat sedangkan PAD terus menurun, dan lain sebagainya. Ini juga adalah hal-hal yang menjadi program saya saat kampanye dan terbukti saya memenangkan Pilkada dengan hampir lima puluh persen suara. Saya harap teman-teman wartawan atau Pemerintah Pusat, dan masyarakat lainnya bisa ke Sabu Raijua untuk melihat keadaan yang sebenarnya secara langsung, jangan hanya percaya apa kata saya,” tambahnya. (****)