Pemprov NTT dan Forkompinda Rapat Bersama dalam Penanganan COVID-19

oleh -186 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berupaya dalam penanganan kasus penyebaran Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19 yang terus meningkat setiap saat.

Dengan demikian, Gubernur NTT bersama Forkopimda melakukan rapat penanganan COVID-19 di daerah ini yang berlangsung di ruang rapat Kantor Gubernur pada Jumat 5 Februari 2021.

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat menekankan pada tindak langsung untuk mencegah adanya keramaian.

“Kita lakukan cek dan peringatan bagi rumah makan dan juga toko-toko. Untuk rumah makan itu pembeli tidak boleh makan disitu. Dibeli makanannya dan langsung tinggalkan tempat itu. Untuk toko-toko dan pusat keramaian jumlah pengunjung juga dibatasi. Kita cek dan lakukan peringatan cukup 1 kali, bila kemudian melanggar maka langsung ditindak tegas,” ungkapnya.

“Sementara untuk perayaan pesta-pesta tidak boleh ada sampai bulan Mei. Saya tegas untuk itu. Kita tetap cegah keramaian dan tetap kenakan masker. Penertiban yang ketat juga untuk para pengendara kendaraan yang tidak menggunakan masker,” ujarnya.

Gubernur mengatakan, dalam keputusan pengelolaan anggaran tidak boleh ragu-ragu karena situasi saat ini dalam tanggap darurat bencana.

“Kita harus kerja cepat dan tegas. Pemerintah dan semua masyarakat tidak boleh mengabaikan. Harus peduli kita cegah bersama. Pihak pemerintah tidak boleh ragu-ragu dalam kelola anggaran untuk pencegahan COVID-19,”pintanya.

Sementara itu Wakil Ketua DPRD Provinsi NTT, Inche Sayuna menegaskan, pentingnya pencegahan kerumunan atau keramaian. “Pembatasan jumlah pengunjung toko dan pusat keramaian harus diperketat. Harus ada sidak. Mengingat kita lihat Kota Kupang ini kasusnya melonjak tajam karena adanya transmisi lokal yang tinggi,” ujarnya.

Inche juga mengatakan pentingnya pengawasan protokol kesehatan bagi karyawan yang bekerja di dapur rumah makan.

“Kita juga harus jalankan sosialisasi vaksin bagi masyarakat. Mulai dari pemerintah, tokoh masyarakat dan tokoh agama. Mengingat saat ini informasi yang beredar di masyarakat seringkali membuat risau masyarakat mengenai efek dari vaksin yang membuat rasa takut sehingga ada masyarakat tidak mau divaksin,” jelasnya.

Wakil Wali Kota Kupang, dr. Herman Man mengatakan, Pemkot Kupang sedang mengusahakan alat tes PCR bagi masyarakat Kota Kupang.

“Kami sedang mendatangkan alat tes PCR dan diharapkan bisa dilakukan tes PCR bagi 500 warga per harinya,” ujarnya.

Dia juga mengatakan, akan ada pengawasan keramaian yang sangat ketat hingga pada tingkat RT/RW di setiap kelurahan.

“Selain pengawasan keramaian, kami juga wajibkan setiap toko, bank dan mall untuk melakukan tes rapid antigen bagi semua karyawan setiap 2 minggu sekali dan hasilnya diumumkan pada publik,”bebernya.

Kapolda NTT, Irjen Pol Drs. Lotharia Latif, S.H., M.Hum bersama
Danrem 161/Wira Sakti Kolonel Inf Samuel Petrus Hehakaya yang hadir dalam kesempatan tersebut juga sangat menegaskan pada peningkatan pengawasan kerumunan dan keramaian yang mana sangat memungkinkan terjadinya transmisi lokal yang cukup tinggi. (Hiro Tuames/Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT)