Wagub Nae Soi Serahkan Bantuan Rp 200 Juta untuk Kampung Adat Umbu Koba

oleh -177 Dilihat

Suara-ntt.com, Tambolaka-Wakil Gubernur NTT, Josef A. Nae Soi menyerahkan uang tunai sebesar Rp 200 juta untuk masyarakat Kampung Adat Umbu Koba yang terbakar beberapa waktu lalu.

Dana itu bersumber dari PT. Bank Pembangunan Daerah (Bank NTT) kepada masyarakat setempat yang mengalami bencana kebakaran pada Minggu, (27/9/2020) lalu.

Wagub Nae Soi mengatakan, seorang pemimpin mesti merasa sedih manakala rakyatnya sedih serta bergembira manakala rakyatnya bergembira.

Ia memotivasi masyarakat Desa Umbu Koda Kecamatan Wewewa Selatan Kabupaten Sumba Barat Daya untuk segera bangkit dari keterpurukan.

“Kami datang untuk merasakan apa yang dirasakan masyarakat di sini. Pemerintah bersama stakeholder terkait ingin berbagi rasa terhadap musibah yang menimpa saudaraku semua. Setiap musibah mesti direfleksikan agar kedepannya kita mesti lebih baik lagi. Langkah-langkah yang haruskita lakukan yaitu masa tanggap darurat, tahap rekonstruksi dan rehabilitasi,”katanya ketika melakukan kunjungan kerja (kunker) di Kampung Adat Umbu Koba, Desa Delo, Kecamatan Wewewa Selatan, Selasa (6/10/2020).

Kepala Desa Delo, Andreas Bili dalam kesempatan itu mengusulkan sejumlah kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat kampung adat Umbu Koba.

“Sebelum kami menyampaikan usulan ini, ijinkan kami menyampaikan ritual payewau dan pekalaka sebagai wujud bersyukurnya kami atas kehadiran bapa wagub di kampung kami. Yang dibutuhkan disini adalah pertama, jalan menuju kampung kami. Kedua, Alat penangkal Kilat. Ketiga, pengelolaan hutan disekitar kampung kami, karena sejak dulu leluhur kami bergantung hidup dari hutan ini,”ungkapnya.

Sementara itu Camat Wewewa Selatan, Charles Ndapa Tondo menyampaikan terkait kondisi administrasi kampung adat tersebut dan jumlah kepala keluarga yang terkena dampak dari bencana kebakaran serta usulan tertulis terkait pembangunan kembali Kampung adat Umbu Koba.

“Bapak Wagub, terimakasih atas kunjungannya, dapat kami sampaikan, jumlah rumah yang terbakar sejumlah 25 rumah, terdiri dari 1 rumah untuk ritual adat dan 24 rumah masyarakat. Dikampung sini terdapat 30 kepala keluarga dengan jumlah masyarakat sebanyak 175 jiwa yg terdampak dari kebakaran ini serta 1 korban jiwa yang meninggal dunia akibat bencana ini,” jelasnya.

Wagub Josef merespon terkait usulan yang disampaikan terkait pembangunan jalan pihaknya mesti berkoordinasi terkait status jalan tersebut untuk merealisasikan pembangunan tersebut.

“Terkait penangkal petir, dalam waktu dekat langsung kami realisasikan. Sedangkan pengelolaan hutan, kita mesti mengkoordinasikan. Intinya, urusan kehutanan itu, tetap kita carikan jalan keluarnya untuk kesejahteraan masyarakat. Saat ini kita melalui tahapan tanggap darurat untuk dukungan kita saat ini. Sementara tahap rehabilitasi, kita tetap melakukan perencanaan yg baik agar harapan masyarakat dapat tercapai. Prinsipnya saya bersama Gubernur NTT beserta Bupati dan Wakil Bupati tetap merespon atas apa yang telah diajukan. Tentunya ada yang bisa dipenuhi dalam dalam waktu dekat dan ada yang melalui proses,”pungkasnya. (HT/Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT)