Tantangan dan Ekspansi Kopdit Boawae di Pulau Timor

oleh -184 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Koperasi Kredit (Kopdit) Boawae melakukan ekspansi di Pulau Timor baik di Kota Kupang, Kabupaten Kupang, TTS, TTU, Belu dan Malaka.

Kehadiran koperasi ini diharapkan mampu bersaing dengan menawarkan produk-produk unggulan yang dimiliki sehingga memikat hati masyarakat untuk menjadi anggota Koperasi Kredit Boawae.

“Ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi kita pengurus dan manajemen dalam menyusun strategi untuk bersaing di lapangan,” kata Ketua Koperasi Boawae, Gabriel Manek pada acara peresmian Koperasi Kredit Boawae Kantor Cabang Kupang yang terletak di Jalan Frans Seda Kelurahan Kelapa Lima Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang NTT pada Sabtu, 27 November 2021.

Gabriel mengatakan, aset yang dimiliki Kopdit Boawae sampai dengan 31 Desember 2020 telah mencapai Rp 112.433.232.753 miliar. Sementara jumlah anggotanya sebanyak 15.259 terdiri dari 7.856 orang laki-laki dan 7.403 orang perempuan.

Dijelaskan, saat ini Kopdit Boawae tersebar di 13 Kabupaten se-NTT yakni Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Flores Timur, Rote Ndao, Kabupaten Kupang, Kota Kupang, Belu dan Malaka.

Dirinya meminta agar kelompok arisan masyarakat Nagekeo yang ada di Kota Kupang untuk bergabung di Koperasi Kredit Boawae Cabang Kupang.

Untuk diketahui Koperasi Kredit Boawae Cabang Kupang menjadi koperasi primer provinsi sejak tahun 2012 dengan BH. No : 03/PAD/BH/XXIX/X/2021.

Dia merasa bahagia karena hanya dalam waktu dua bulan semua persyaratan telah dipenuhi.

“Saya bahagia karena hanya dua bulan semua syarat kita penuhi dan waktu yang begitu singkat karena syarat undang-undang minimal 20 orang untuk bisa membuka sebuah koperasi. Dengan demikian pendekatan pelayanan menjadi salah satu indikator”.

“Apa yang menjadi harapan anggota akan menjadi catatan kami baik itu soal ekspansi, pendidikan anggota, sosialisasi dan promosi keberadaan koperasi ini. Dan yang paling menantang adalah soal ATM karena alat ini memudahkan transaksi para anggota,”ungkapnya.

Untuk Kota Kupang kata dia, akan dilakukan perlakuan khusus bagi anggotanya. Dan Kopdit Boawae merupakan koperasi terbesar pertama di Nagekeo. Untuk wilayah Puskopdit Flores Mandiri ada 42 Kopdit Primer yang tergabung didalamnya dan Kopdit Boawae adalah urutan ketiga setelah Kopdit Sangosay dan Sinar Harapan Aimere (Ngada).

Sementara Anggota Koperasi Kredit Boawae, Patris Lali Wolo mengatakan, peristiwa dan momentum hari ini merupakan jawaban dari rapat anggota tahunan (RAT) koperasi pada tahun 2020 lalu.

“Waktu itu saya tantang pengurus dan manajemen Kopdit Boawae untuk buka cabang di Kupang. Dan ternyata hari ini (Sabtu, 27 November 2021, red) hal itu terjawab. Harapan itu terkait dengan pendekatan pelayanan. Karena saya juga anggota Koperasi Boawae yang tinggal di Kupang,”ucap Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi NTT ini.

Sebagai anggota koperasi dirinya berharap bantuan, dukungan, dan kebijakan dari pemerintah yang berpihak pada masyarakat.

Ke depan pemerintah bisa mendukung dan melibatkan Koperasi Kredit Boawae Cabang Kupang untuk ikut bagian dalam kegiatan pembekalan, pelatihan dan lain sebagainya bagi anggota, pengurus dan manajemen koperasi ini.

“Kami juga berharap bahwa Koperasi Kredit Boawae ini tidak hanya di Kota Kupang anggotanya tetapi harus melakukan ekspansi. Ini usulan dari kami sebagai anggota koperasi harus melakukan ekspansi ke Kabupaten Kupang, TTS, TTU, Belu, Malaka dan Sumba karena di sana sama sekali belum ada dan kami sebagai anggota siap membantu untuk melakukan ekspansi,”ujarnya.

“Kita anggota koperasi usulkan agar pengurus dan manajemen Koperasi Kredit Boawae Cabang Kupang ‘Diet’ dalam arti kurus secara struktur namun kaya secara fungsi. Harus ada banyak orang di lapangan untuk melakukan penetrasi pasar sehingga orang bisa mengenal koperasi ini lebih dekat”.

“Kami dukung ekspansi dari koperasi ini agar manajerialnya jangan terlalu di kantor tetapi lebih banyak di lapangan sehingga produk-produk dari koperasi ini dikenal masyarakat,”beber Bendahara DPD PDI Perjuangan Provinsi NTT ini.

Dikatakan, ada anggota yang berdomisili di Sumba dan Papua tetapi menjadi anggota Kopdit Boawae.

“Saya juga ingin agar koperasi ini tidak hanya melakukan aktivitas biasa-biasa saja tetapi perlu melakukan kegiatan promosi dan kerjasama dengan pihak ketiga, swasta atau pengusaha,”pintanya.

“Berharap agar data kita dipindahkan ke Cabang Kupang untuk terus memantau pertumbuhan dari kopdit ini sesuai perkembangan jaman maka koperasi harus kreatif dan adaptif. Dan usul kami sebagai anggota bisa berkolaborasi dengan pemerintah, OJK, dan perbankan lain yang punya sistem transaksi untuk harus ada ATM supaya kenyamanan dan kemudahan serta akses anggota dari rumah bisa berhubungan dengan Kopdit Boawae. Dan kalau bisa ada ATM sehingga bisa terhubung dengan semua sektor, pengusaha dan lain sebagainya,”tambahnya.

Ia berharap agar di Kota Kupang yang disentuh adalah orang-orang kecil danĀ  UMKM supaya bertumbuh dan berkembang sehingga ketahanan ekonomi dapat terwujud. Dengan demikian, dibutuhkan intelejen marketing di lapangan untuk mengetahui pergerakan manajemen yang ada.

“Kami percaya Kopdit Boawae terus berperan demi kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.

Untuk diketahui acara peresmian Kantor Cabang Kopdit Boawae diawali dengan ibadat bersama anggota, pengurus dan tamu undangan. Dan turut hadir dalam acara itu antara lain; Kepala Dinas Koperasi, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTT, Selvy Pekujawang, Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perijinan Satu Pintu Provinsi NTT sekaligus Ketua Ikatan Keluarga Besar Nagekeo (Ikebana) Kupang periode 2021- 2024, Marsianus Jawa, Anggota DPRD Provinsi NTT, Patris Lali Wolo, Mercy Piung dan Epy Parera. (Hiro Tuames)