Staf Khusus Gubernur Bidang Kesehatan (Tim Ahli Pokja SCI/ACB), dr. Stefanus Bria Seran ketika menyampaikan road map pencegahan stunting dan penurunan AKI/AKB di Provinsi NTT di Hotel Aston Kupang pada Jumat, 22 April 2022. (Foto Hiro Tuames)
Suara-ntt.com, Kupang-Program pelaksanaan Revolusi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di seluruh Indonesia hanya ada Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Untuk diketahui bersama bahwa program revolusi kesehatan ibu dan anak di seluruh Indonesia itu hanya ada di NTT,” kata Staf Khusus Gubernur Bidang Kesehatan (Tim Ahli Pokja SCI/ACB), dr. Stefanus Bria Seran ketika menyampaikan road map pencegahan stunting dan penurunan AKI/AKB di Provinsi NTT pada acara Bincang Media (Media Briefing) yang diselenggarakan oleh USAID MOMENTUM di Hotel Aston Kupang pada Jumat, 22 April 2022.
dr. Stef Bria menjelaskan, revolusi KIA adalah upaya yang sungguh-sungguh dengan cara-cara yang luar biasa agar kematian ibu dan bayi dapat diminimalisir.
“Yang disebut dengan upaya itu adalah kita harus tetap mendampingi seorang ibu dalam melaksanakan tugas kodratnya tidak boleh sendiri,”ungkap mantan Bupati Malaka ini.
“Pada awal ketika kami mencetuskan program ini banyak pihak yang mengatakan bahwa program ini hanya sebuah mimpi. Saat itu saya katakan bahwa sesuatu yang besar akan terjadi atau terwujud untuk kepentingan manusia harus dilalui dengan sebuah mimpi yang besar.
Seperti pemaparan aplikasi inovasi Mama Bo’i dari Kabupaten Rote Ndao dan 2H2 Center dari Kabupaten Flores Timur (Flotim),”tambahnya.
Untuk Kabupaten Flores Timur sendiri kata dia, tidak hanya dalam lingkup di NTT bahkan di tingkat nasional pernah mendapatkan penghargaan karena kegiatan inovasi dimana penekanan programnya lebih fokus terhadap kematian ibu dan anak saat melahirkan.
“Ini sangat luar biasa. Oleh karena itu tidak ada kata-kata lain selain ucapkan terima kasih untuk mereka,”bebernya.
Selain itu lanjutnya, mereka telah melaksanakan upaya-upaya nyata di lapangan juga menjadi literatur yang sangat berharga untuk dijadikan pembelajaran bagi teman-teman di daerah lain, Indonesia bahkan dunia.
Dikatakan, telah beberapa kali dirinya mempresentasikan program KIA di forum-forum Internasional seperti Amerika Serikat, Afrika dan Australia dan mengatakan hal itu.
Lebih lanjut kata dia, inovasi-inovasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Rote Ndao dan Flotim sangat luar biasa. Inti dari Inovasi 2H2 Center adalah dua hari sebelum seorang melahirkan sudah harus berada di fasilitas kesehatan yang memadai minimal ada dokter, bidan/perawat yang menunjang persalinan bagi seorang yang mau melahirkan. Dan yang paling penting harus 24 jam stand by atau ready untuk memberikan pelayanan. Karena orang yang melahirkan tidak menghitung jam yang pasti.
“Kalau orang masuk misa ada jadwalnya sementara orang mau melahirkan tidak ada jadwalnya,”pungkasnya.
Dirinya mengaku sangat bangga dan senang sewaktu masih menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT jika melihat keterlibatan masyarakat luar biasa dalam mendukung program KIA. (Hiro Tuames)