Ratu Wulla Ajak Mayarakat Lingu Lango Lawan Stunting dengan Terapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat

oleh -171 Dilihat

Suara-ntt.com, Waikabubak-Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Ratu Wulla dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Wilayah NTT mengajak masyarakat untuk secara pro aktif melawan stunting guna memutus mata rantai stunting dengan penerapan pola hidup bersih dan sehat serta persiapan kehamilan dan pemenuhan gizi ibu hamil dan balita juga menjaga jarak kehamilan pada pasangan usia subur.

Hal itu disampaikan Ratu Wulla ketika menggelar lanjutan Kampanye Percepatan penurunan Stunting di jemaat GKS Lingu Lango, Desa Lingu Lango Kecamatan Tana Righu, Sumba Barat pada Jumat 26/01/2024.

Ratu mengungkapkan bahwa kampanye percepatan stunting dan upaya memutus mata rantai stunting yang dilakukan selama ini sedikit memberikan hasil positif karena secara nasional hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dimana prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4 persen di tahun 2021 menjadi 21,6 persen di 2022 dengan Prevalensi balita yang mengalami stunting di Indonesia sebesar 21,6 persen pada 2022.

Dikatakan, walaupun stunting ada penurunan secara nasional tetapi Nusa Tenggara Timur tetap menempati prevalensi stunting tertinggi di Indonesia, yakni 35,3 persen.

Berdasarkan data tersebut dia menyebut bahwa secara nasional memang ada penurunan namun secara konteks untuk Nusa Tenggara Timur masih tetap menempati peringkat tertinggi untuk prevalensi stunting yakni 35 persen dan angka tersbut masih sangat tinggi sehingga Ratu meminta agar masyarakat NTT untuk tetap berkomitmen mendorong percepatan penurunan stunting di NTT.

Dijelaskan angka stunting khusus untuk NTT masih sangat-sangat tinggi hal tersebut merupakan masslah yang harus secara bersama dikeroyok percepatannya oleh seluruh komponen masyarakat.

“Semua upaya uang dilakukan saat ini semata hanya karena demi masa depan anak-anak kita NTT sendiri agar terhindar dari stunting dan memiliki daya saing di masa depan karena kualitas kesehatan dan kognisi yang baik. Oleh karena itu menurut saya penting sekali diperhatikan gizi anak-anak dan ibu hamil hingga pertumbuhannya dengan begitu kondisi stunting atau gagal tumbuh bisa diindari dan anak-anak menjadi sehat, cerdas dan bisa menjadi harapan keluarga dan bangsa di masa depan,”jelasnya.

Lebih lanjut kata dia bahwa terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting yaitu perbaikan terhadap pola makan atau asupan bergizi pada ibu hamil dan balita, pola asuh serta sanitasi dan akses terhadap air bersih.

Untuk diketahui bahwa kegiatan kampanye percepatan stunting di Desa Lingu Lango hari itu tidak hanya diikuti oleh jemaat di Gereja GKS Lingu Lango namun juga diikuti oleh masyarakat sekitar Desa Lingu Lango.

Pantauan media di lapangan bahwa masyarakat yang hadir dengan seksama mengikuti materi yang disampaikan oleh para narasumber yakni dari Komisi IX DPR RI Ratu Wulla dan Narasumber BKKBN Kantor Perwakilan NTT dan DP5A Kabupaten Sumba Barat. ****