Suara-ntt.com, Bajawa-Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo mengunjungi Kampus Bambu Turetogo, di tengah hutan bambu, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kedatangan Presiden dan ibu Iriana di kampus tersebut disambut langsung oleh Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi dan Direktur Eksekutif Yayasan Bambu Lestari Monica Tanuhandaru.
Penasihat Senior Yayasan Bambu Lestari Noer Fauzi Rachman menyampaikan bahwa Kampus Bambu selain tempat melatih Mama-mama Bambu, juga tempat untuk melatih pemangku kepentingan lainnya di sektor industri bambu rakyat.
Mama-mama Bambu ini adalah ibu-ibu yang belajar pembibitan bambu dari tunas selama tujuh hari di Kampus Bambu ini. Mereka merupakan perwakilan dari desa-desa yang ada di tujuh kabupaten di Flores, termasuk Kabupaten Ngada.
Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo kemudian berkesempatan melihat berbagai produk bambu, seperti sepeda bambu yang dinamai Spedagi, bambu laminasi yang dapat digunakan untuk tiang, dinding, hingga lantai.
Selain itu, Presiden melihat paparan tentang konservasi kekayaan bambu endemik Indonesia, dan pentingnya bambu bagi restorasi lahan, konservasi air dan mitigasi perubahan iklim, termasuk melalui penanaman di areal perhutanan sosial dan lahan-lahan kritis.
Dalam kunjungan tersebut, Presiden dan Ibu Iriana juga
berkesempatan meninjau langsung proses pengawetan
bambu dan produk hasil olahan bambu, serta berkesempatan mendapatkan produk kopi lokal Bajawa dari Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi, dimana Nama Kopi Sombra sendiri terinspirasi dari kata “Sombar” yang merupakan istilah untuk pohon penaung di daerah Bajawa, NTT. Pemilihan nama Sombra menjadi tolak ukur dalam dedikasi untuk menaungi produk kopi berkualitas dengan cita rasa khas khususnya kopi yang berasal dari NTT.
“Kami berdedikasi untuk membuat Sombra menjadi penaung dalam upaya mengedukasi, mempromosikan dan membanggakan kopi yang berasal dari NTT,”ungkapnya.
Usai meninjau Kampus Bambu Turetogo, Presiden Jokowi beserta rombongan kembali ke Kabupaten Ende dengan menggunakan helikopter Super Puma TNI Angkatan Udara.
Turut mendampingi Presiden dalam kunjungan tersebut, yaitu Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur NTT Viktor Laiskodat, Ketua Penggerak PKK Provinsi NTT Julie Laiskodat, dan Bupati Ngada Andreas Paru. (HT)