PLTS Sumba Berdampak Posetif dan Turunkan Tarif Listrik

oleh -160 Dilihat

Suara-ntt.com, Labuan Bajo-Dengan beroperasinya pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pulau Sumba akan berdampak posetif dan dapat menurunkan tarif listrik.

“Penggunaan energi surya ini juga dapat menurunkan tarif listrik,” kata Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat ketika menerima Direktur Utama PT GSE, Bambang S dan William Zhou selaku VP International Business Sungrow di Labuan Bajo pada Jumat, 8 Oktober 2021.

Gubernur Viktor  mendukung investasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Sumba, NTT yang siap dilakukan oleh PT. GSE bersama mitra kerjanya Sungrow.

Investasi tersebut berupa panel surya yang akan menyerap sinar matahari dengan menggunakan battery storage, berikut dengan kabel transmisi bawah laut yang akan terhubung dengan sistem jaringan listrik Bali dan Nusa Tenggara.

Investasi pembangunan solar PV dengan potensi energi sebesar 2 GW dan battery storage system dengan estimasi nilai investasi senilai 4 miliar USD ini akan mampu memasok listrik untuk Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Potensi tersebut sedang dikaji dalam studi kelayakan yang sedang dilakukan oleh PT. GSE yang rencananya akan rampung tahun depan.

“Investasi tersebut tentu akan mendorong masuk berbagai pembangunan bahkan investasi lainnya, seperti pengembangan infrastruktur dan pabrik penunjang panel surya dan battery storage yang tentu saja akan berdampak pada penyerapan ribuan tenaga kerja lokal sehingga dapat menurunkan angka kemiskinan,”ungkapnya.

Potensi penurunan tarif listrik tersebut tentu akan meringankan beban subsidi negara ke PLN.

“Manakala proyek ini kita terlaksana maka dapat terjadi efisiensi dari sisi keringanan beban sudsidi negara ke PLN,”ujarnya.

Gubernur VBL juga menambahkan bahwa pembangunan ini juga diharapkan dapat mendukung pencapaian target bauran energi baru terbarukan Indonesia sesuai dengan Paris Agreement 2015 yang ditandatangani Presiden Joko Widodo.

“Dengan demikian, NTT dapat menjadi pionir dalam pengembangan green economy sesuai dengan arahan bapak Presiden Joko Widodo,”pintanya.

Sementara itu, Direktur Utama PT GSE, Bambang S dan William Zhou selaku VP International Business Sungrow berkomitmen untuk pembangunan panel surya dengan kabel transmisi bawah laut yang akan terhubung dengan sistem jaringan listrik Bali dan Nusa Tenggara.

“Dalam pertemuan hari ini, prinsipnya kami  berkomitmen untuk pembangunan panel surya yang akan menyerap sinar matahari dengan menggunakan battery storage, berikut dengan kabel transmisi bawah laut yang akan terhubung dengan sistem jaringan listrik Bali dan Nusa Tenggara,” ungkapnya.

Dikatakan, investasi pembangunan solar PV dengan potensi energi sebesar 2 GW dan battery storage system dengan estimasi nilai investasi senilai 4 miliar USD, akan mampu memasok listrik untuk Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Untuk diketahui, potensi tersebut sedang dikaji dalam studi kelayakan yang sedang dilakukan secara internal oleh PT. GSE yang rencananya akan rampung tahun depan, dengan mengacu pada kajian yang telah dilakukan sebelumnya oleh stakeholder terkait. (HT)