Suara-ntt.com, Kupang-Peserta perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 yang diperingati setiap tanggal 17 Agustus di NTT akan dibatasi. Hal ini dilakukan karena pandemi corona virus atau covid-19.
Perayaan tersebut akan dilaksanakan secara sederhana dan minimalis. Kemudian pesertanya juga dibatasi tidak sebanyak seperti tahun-tahun kemarin.
“Kita akan mengikuti arahkan dan sesuai Menteri Sekertaris Negara (Mensekneg) untuk Istana hanya 20 peserta dan musik 24 orang,” kata Kepala Biro Pemerintahan Setda Provinsi NTT, Doris Rihi kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis (23/7/2020).
Doris mengatakan, peserta upacara detik-detik proklamasi di NTT direncanakan sekitar 50 sampai 150 orang.
“Ini nanti kita komunikasikan apakah upacara itu akan dilakukan di depan Kantor Gubernur atau di alun-alun rumah jabatan Gubernur NTT. Karena jumlahnya sangat terbatas itu sudah termasuk undangan 150 orang,”ungkapnya.
Dikatakan, dalam upacara itu tidak ada formasi penggerak bendera untuk kenaikan bendara tetapi cukup tiga orang penggerek bendera.
“Pasukan paskibraka penggerak bendara hanya tiga orang yang ambil dari cadangan paskibraka atau para purna paskibraka. Yang penting tiga orang dan kita sudah rapat dua kali soal ini,”ujaranya.
Lebih lanjut kata dia, malam Tos Kenegaraan tahun 2020 ini ditiadakan. Semua ini karena pandemi covid-19 dan semua dilakukan sesuai dengan protap protokoler kesehatan. (Hiro Tuames)