Penjabat Wali Kota Kupang Jalin Kerja Sama dengan Uskup Agung Kupang untuk Atasi Stunting dan Kemiskinan

oleh -70 Dilihat

Suara-ntt com, Kupang-Penjabat Wali Kota Kupang, Linus Lusi, bersama sejumlah kepala perangkat daerah, melakukan kunjungan ke Uskup Agung Kupang, Mgr. Hironimus Pakaenoni, pada Selasa (29/10/24). Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi dalam menghadapi berbagai permasalahan sosial di Kota Kupang, khususnya stunting, human trafficking, dan pengentasan kemiskinan.

Dalam kesempatan tersebut, Penjabat Wali Kota menyerahkan bantuan peralatan ibadah yang dianggarkan oleh pemerintah. Turut hadir mendampingi, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Kupang, Kepala Dinas Pariwisata, Kepala Dinas Perhubungan, Sekretaris Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP), serta Camat Maulafa.

Isu stunting menjadi fokus utama dalam pembahasan ini, mengingat Kota Kupang mencatat 4.038 kasus stunting, dengan angka tertinggi di Kecamatan Maulafa.

Dia menargetkan penurunan angka tersebut hingga 2.000 kasus dalam enam bulan ke depan, mendekati target nasional sebesar 14 persen. Ia berharap Gereja Katolik dapat turut berperan aktif dalam program penanganan stunting, menjadikannya sebagai salah satu prioritas dalam kegiatan gereja.

“Kerja sama dengan gereja sangat penting dalam mengatasi stunting. Kami mengharapkan gereja dapat membantu dalam hal pendataan serta memberikan perhatian khusus bagi umat yang membutuhkan,” ujar Linus Lusi.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Kupang, Ignasius R. Lega menambahkan bahwa kolaborasi data dengan gereja sangat dibutuhkan untuk penanganan stunting. Program “Bapa Angkat” yang telah berjalan juga perlu didukung oleh semua pihak, mengingat stunting sering kali berakar dari kemiskinan ekstrem.

Sekretaris Dinas PRKP, Johannes Bella menekankan pentingnya rumah layak huni dalam upaya mencegah stunting. Dinas PRKP memiliki program bantuan rumah layak huni bagi warga kurang mampu yang akan didukung oleh CSR. Dalam hal ini, gereja diharapkan dapat membantu mendata umat yang membutuhkan bantuan perumahan.

Selain stunting, pemerintah juga menyoroti masalah human trafficking. Pemerintah Kota Kupang tengah membangun balai latihan kerja untuk meningkatkan keterampilan masyarakat, terutama bagi kelompok rentan. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi jumlah pekerja migran yang rentan menjadi korban perdagangan manusia.

Dalam pertemuan tersebut, ia juga menekankan pentingnya netralitas ASN di lingkungan Pemkot Kupang dan mengapresiasi kerja sama harmonis yang ada di tubuh birokrasi. Pemkot Kupang secara rutin mengadakan kegiatan penyejukan iman lintas agama setiap Jumat untuk memperkuat kerukunan antarumat beragama.

Uskup Agung Kupang, Mgr. Hironimus Pakaenoni, menyambut baik kunjungan tersebut dan mengucapkan selamat atas tugas baru yang diemban oleh Penjabat Wali Kota. Ia juga mengapresiasi program sosial yang dijalankan pemerintah, khususnya terkait penanganan stunting. Uskup Agung menekankan pentingnya edukasi pranikah bagi calon pengantin untuk mencegah stunting yang berkaitan dengan aspek sosial dan budaya.

Mgr. Hironimus juga menyampaikan terima kasih atas bantuan alat peribadatan berupa enam puluh kasula dan stola dari Pemerintah Kota Kupang melalui Bagian Kesra Setda Kota Kupang. Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah dan gereja dalam menanggulangi permasalahan sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kota Kupang.***