Pemprov NTT bersama BNPB Desain Kebijakan Pembangunan terkait dampak Sosial Ekonomi dari Bencana

oleh -144 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Pemerintah Provinsi NTT saat ini bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan jajaran Kementerian kini sedang berkoordinasi untuk mendesain kembali kebijakan-kebijakan pembangunan yang akan diimplementasikan di tahun mendatang terkait dengan dampak sosial ekonomi akibat bencana.

“Kami juga meminta pada pemerintah kabupaten yang terdampak bencana untuk dan mengirim data kerusakan rumah penduduk by name by adress dengan nomor KK dan nomor KTP dari para korban yang rumahnya mengalami kerusakan untuk dikirim ke BNPB pusat sehingga bisa diverifikasi untuk menerima bantuan,”kata Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT, Dr. Marius Ardu Jelamu saat memberikan keterangan pers di Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Alam Siklon Tropis Seroja Provinsi NTT (Aula El Tari) pada Jumat 16 April 2021.

Marius atas nama Pemerintah Provinsi NTT memberikan apresiasi pada seluruh pihak yang sudah memberikan bantuan bagi para korban bencana alam siklon tropis Seroja yang terjadi di NTT beberapa hari yang lalu.

“Terima kasih kepada para pemberi bantuan dari seluruh penjuru tanah air
baik perorangan atau lembaga, pihak Pemerintah atau non pemerintah yang sudah mengirimkan bantuan untuk meringankan beban masyarakat provinsi NTT yang terkena bencana. Tentunya ini dapat memberikan semangat dan optimisme pada masyarakat yang terdampak secara sosial ekonomi akibat bencana yang baru terjadi,” jelasnya

“Ini bukti bahwa masyarakat NTT tidak sendirian dalam situasi bencana. Semoga solidaritas kita yang begitu besar terus dipertahankan agar dapat menciptakan kenyamanan bagi kita semua,” tambahnya.

Marius juga memberikan apresiasi pada Pemerintah Pusat dalam hal ini Presiden, jajaran kementerian, BNPB serta TNI dan Polri.

“Terima kasih atas perhatian Bapak Presiden, para Menteri serta BNPB, juga selalu TNI dan Polri yang mengirimkan ratusan personilnya dan saat ini masih juga berada dilapangan untuk terus mencari para korban yang hilang dan mengatasi kerusakan dan dampak bencana,” paparnya.

Sementara itu data terakhir dampak korban jiwa dan kerusakan akibat bencana alam siklon tropis seroja per 16 april 2021 pukul 16.00 WITA diantaranya 181 orang meninggal dunia, 47 orang dinyatakan hilang, 225 orang luka-luka, pengungsi berjumlah 58.914 orang, rumah rusak berat 14.862 unit, rumah rusak sedang 12.865 unit, rumah rusak ringan sejumlah 43.069 unit, dan 70.796 rumah terdampak, serta fasilitas umum yang terdampak sejumlah 2.927 unit. (HT)