Suara-ntt.com, Kupang-Pemerintah Provinsi NTT pada tahun 2020 mengalokasikan energi baru terbaharukan matahari atau pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) tersebar untuk 1.184 kepala keluarga (KK) dari APBD NTT.
Bantuan itu diberikan kepada 9 kabupaten yakni di Kabupaten Flores Timur, Sikka, Bajawa, Manggarai Timur, Sumba Barat, Sumba Barat Daya, Sumba Tengah dan Belu dengan total anggaran sekitar Rp 2 miliar lebih.
“Pada tahun 2020 kita hanya dialokasikan PLTS tersebar itu hanya 1.184 KK dari APBD yang tersebar di 9 kabupaten yakni di Kabupaten Flores Timur, Sikka, Bajawa, Manggarai Timur, Sumba Barat, Sumba Barat Daya, Sumba Tengah dan Belu. Anggaran yang dialokasikan sekitar Rp 2 miliar lebih.
Sementara dari APBN sejauh ini belum ada informasi dari pemerintah pusat. Kita sudah konfirmasi ke mereka tapi belum ada jawaban yang pasti,” kata Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi NTT, Jusuf Adoe melalui Kepala Bidang Energi Baru Terbaharukan, Paulus Kedang di ruang kerjanya, Selasa (11/2/2020).
Kedang mengatakan, untuk pengembangan energi baru terbaharukan di NTT telah dialokasikan anggaran baik dari APBD dan APBN.
“Kalau kita mengharapkan APBD maka pengembangan energi baru terbaharukan akan tersendat atau terkendala karena anggaran sangat terbatas,”ungkapnya.
Dia menjelaskan, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) itu ada dua jenis yakni PLTS terpusat dan PLTS tersebar. Pada tahun 2019 lalu pemerintah provinsi melalui APBD hanya alokasikan PLTS tersebar untuk 375 KK di tujuh kabupaten yakni Kabupaten TTS, Ende, Lembata, Sumba Barat, Sumba Barat Daya, Sumba Tengah dan Alor untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Tujuh kabupaten yang mendapat bantuan PLTS tersebar itu masing-masing rumah mempunyai panelnya sendiri.
Dikatakan, setiap kabupaten ada sekitar 50-an KK yang memperoleh bantuan itu. Disamping bantuan PLTS dari APBD ada bantuan PLTS dari APBN. Dan bantuan itu langsung ke masyarakat dimana ada dua tahap yakni tahap pertama ada 13.603 KK yang tersebar di 10 kabupaten yakni Kabupaten Kupang, TTS, TTU, Belu, Malaka, Sumba Timur, Sumba Barat, Sumba Barat Daya dan Sumba Tengah.
Lebih fokus ke daratan Sumba karena Sumba Barat dan Sumba Barat Daya rasio elektrifikasinya paling rendah. Sementara di daratan Timor Kabupaten TTS rasio elektrifikasinya paling rendah.
Sedangkan di daratan Flores ada di kabupaten Flores Timur, Sikka, Ende, Ngada dan Manggarai.
Kemudian tahap kedua dialokasikan untuk 7.955 KK. Dengan adanya bantuan dari pemerintah pusat (APBN) dapat meningkatkan hasil rasio elektrifikasi. Dimana satu kabupaten bisa mencapai 1.000 lebih KK termasuk di Kabupaten TTU yang mendapat bantuan itu. Ternyata di Kabupaten TTU banyak desa yang dekat dengan kota tetapi belum ada jaringan listrik. Dengan demikian, total bantuan PLTS dari pemerintah pusat baik tahap pertama dan kedua mencapai 21.658 KK untuk seluruh NTT. (Hiro Tuames)