Pemprov NTT akan Kembangkan Tanaman Porang di Ngada

oleh -86 Dilihat

Suara-ntt.com, Bajawa-Kabupaten Ngada merupakan salah satu kabupaten di Provinsi NTT yang akan dikembangakan tanaman porang. Dimana ada sekitar 200 hektar (Ha) yang dipersiapkan untuk tanaman itu.

“Kabupaten Ngada akan mendapat kurang lebih 200 hektar untuk tanaman porang baik bibit dan pengolahannya. Untuk itu perlu dipersiapkan secara baik zonasinya untuk pengembangan,” kata Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi NTT, Patris Lali Wolo melaksanakan kunjungan kerja (Kunker) ke Dinas Pertanian Kabupaten Ngada, Kamis (24/9/2020).

Dia mengatakan, Ngada termasuk daerah yang menjadi prioritas program pertanian di NTT sehingga pemerintah setempat melalui Dinas Pertanian dapat membangun sinergitas dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT.

Politisi asal PDI-Perjuangan Provinsi NTT memotivasi para penyuluh pertanian yang hadir. “Pekerjaan petani itu sangat mulia. Pandemi ini membuat banyak hal terganjal atau stagnan namun pangan harus tetap menjadi ujung tombak khususnya dalam pandemi ini. Dan akan semakin kacau jika kita memgalami krisis pangan. Untuk itu kita harus berbangga menjadi seorang petani,”ungkapnya disambut tepuk tangan semua peserta.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ngada, Paskalis Wale Bai menggambarkan tantangan dan komitmen membangun dunia pertanian yang tentunya tidak lepas dari kegiatan pendampingan oleh penyuluh.

“Kami memiliki 111 orang namun yang di lapangan cuma 97 orang yang menangani 207 desa sehingga Kabupaten Ngada masih kekurangan 100 orang penyuluh. Kami harapkan agar setiap desa harus mempunyai satu orang penyuluh,”ungkapnya.

Paskalis menambahkan bahwa masalah lain yang dihadapi penyuluh pertanian adalah kesejahteraan. Dimana biaya hidup dan honorarium belum mencapai UMR, pengganti transportasi masih kecil dan dari sisi pendanaan baik APBN, APBD provinsi dan kabupaten belum dianggarkan untuk peningkatan kapasitas SDM penyuluh serta hambatan pemasaran hasil dalam masa pandemi covid-19.

Usalan lain yang disampaikan adalah mengenai tanam jagung panen sapi (TJPS), yang mana menurutnya lebih tepat adalah tanam jagung panen ternak.

“Karena jagung itu bisa kasih makan babi, kasih mkan kuda dan bisa kasih makan ternak lainnya”kata dia.

Kemudian Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Kabupaten Ngada, Ermelinda Moi memberikan masukan mengenai bidang perkebunan yang perlu menjadi perhatian oleh pemerintah karena sektor tersebut mempunyai devisa yang lebih besar dan menjanjikan.

“Grand desainnya sudah ada dari tahun 2019 dan sudah disurvei tapi belum terealisasi karena calon petani calon lahan (CPCL) sudah kami siapkan,”pungkasnya. (HT/Humas dan Protokol Setwan Provinsi NTT)