KONI NTT Targetkan 10 Medali Emas di PON Papua 2021

oleh -207 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) NTT, Andre Koreh menargetkan 10 medali emas pada pekan olahraga nasional (PON) XX pada Papua 2021.

“Saat ini KONI NTT targetkan 10 medali emas  pada PON Papua 2021. Enam medali emas dari cabang kempo, 2 medali emas dari cabang tinju dan 2 medali emas dari silat dari 12 cabang olah raga yang diikutsertakan,” kata Andre pada acara dialog publik yang diselenggarakan oleh TVRI NTT pada Senin, 6 September 2021.

Andre menyampaikan gambaran persiapan Atlet NTT yang terlibat dalam cabang olah raga untuk  mengikuti PON XX beserta cabang olah raga yang terlibat.

“Selanjutnya, persiapan atlet sudah cukup panjang karena sudah melewati tahapan seleksi dari tahun 2017 sampai saat ini. Kebetulan tahun ini NTT meloloskan 89 atlet yang tersebar pada cabang-cabang olahraga yang lolos ke PON XX adalah kempo, tinju, silat, atletik, renang, taekwondo, tarung derajat, wushu, muatay, criket, menembak dan sepak bola,”ungkapnya.

Dalam kesempatan itu Wakil Gubernur NTT, Josep A. Nae Soi menyampaikan kepada publik terkait regulasi Undang-undang Nomor 3 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan Nasional sebagai referensi dalam berkolaborasi untuk berpartisipasi dalam ajang nasional PON Papua 2021.

“Sebelum menjelaskan soal persiapan saya kira  harus menjelaskan dulu dari dimensi regulasi, dimensi kontekstual dan dimensi fleksibilitas. Mengapa? Karena ini harus diketahui oleh kita semua. sistem keolahragaan terdiri dari sub sistem. Ada yang namanya pelaku olahraga, ada yang namanya organisasi olahraga, pendanaan olahraga, ada yang namanya sarana dan prasarana, ada yang namanya partisipasi masyarakat dan ada yang namanya organisasi pendukung keolahragaan. Oleh sebab itu didalam kesisteman ini maka dimensi idealnya adalah semua sistem ini harus digerakan untuk menuju suatu sistem keolahragaan yang kita cita-citakan bersama. Itu merupakan substansi dari undang-undang dimaksud,” ungkap Nae Soi.

Dikatakan, dalam sistem keolahragaan itu mempunyai tujuan agar orang berolahraga. Dimana olahraga ada 3 yaitu olahraga pendidikan, olahraga rekreasi dan olahraga prestasi. Sedangkan PON  merupakan salah satu contoh olahraga prestasi. Olahraga prestasi terdiri dari atlet, organisasi olahraga. Organisasi olahraga sendiri adalah induk-induk cabang organisasi olahraga yang dibentuk oleh masyarakat. Kemudian tanggung jawab pemerintah daerah dalam sistem keolahragaan adalah sebagai pengelola olahraga di daerah dan dibantu oleh KONI daerah.

“Saya meminta kepada teman-teman dari KONI, dari induk organisasi. Mari kita duduk bersama agar jangan sampai pemerintah mengatakan bahwa ini tugasnya KONI, ini tugasnya induk organisasi.
Tanggung jawab olahraga sebenarnya pemerintah tetapi didelegasikan kepada induk-induk organisasi yang dikoordinir oleh KONI,”ungkapnya.

Wagub JNS menekankan terkait kekhasan dalam pelaksanaan PON Papua 2021.

“Dalam konteks persiapan tentu saja persiapan kali ini berbeda karena PON kali ini berbeda dari sebelumnya, kali ini  sangat luar biasa. Karena bisa menjadi sebuah ancaman, ganguan, tantangan atau hambatan. Tergantung bagaimana kita mengaturnya, Karena PON yang sekarang sangat ketat karena pertama diadakan di Papua, selanjutnya diselenggarakan dalam keadaan COVID-19 yang belum reda. Oleh sebab itu kita dalam mempersiapkan diri kita tetap memperhatikan prestasi olahraga, faktor kesehatan, faktor keamanan dan kenyamanan juga harus diperhatikan,”jelasnya. (HT)