Suara-ntt.com, Oelamasi-Kementerian Sosial melalui Direktorat Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil meminta agar masyarakat yang telah menerima bantuan rumah komunitas adat terpencil (KAT) untuk menjaga dan merawatnya dengan baik jangan diperjualbelikan.
“Masyarakat menerima dengan suka cita dan pesan dari pak direktur bahwa mohon rumah yang ada harus dijaga dan pelihara dengan baik. Rumah itu bisa dikembangkan entah nanti dibuat menjadi seluruh tembok atau mau pasang keramik tergantung dengan kemampuan masyarakat setempat.
Kemudian rumah yang ada jangan dijualbelikan dan jangan dikosongkan tetapi harus ditinggal. Karena nanti ada pemeriksaan lebih lanjut,” kata Kepala Seksi Penyuluhan Sosial, Suheryanta, SST mewakili Kepala Dinas Sosial Provinsi NTT, Mese Ataupah pada berita acara serah terima dari Kementerian Sosial yang diwakili oleh Dinas Sosial Provinsi NTT kepada Kepala Desa Bitobe, Senin (30/12/19).
Suheryanta mengatakan, pihaknya sudah melaporkan ke Kementerian Sosial bahwa pembangunan rumah KAT sebanyak 55 unit dan balai sosial di Dusun Sonan Desa Bitobe Kecamatan Amfoang Tengah Kabupaten Kupang yang bersumber dari APBN dengan pagu anggaran sebesar Rp 2,2 miliar sudah selesai dikerjakan.
Dikatakan, mungkin selama ini bapak dan mama mempunyai celengan untuk membangun rumah namun uang yang ada belum cukup. Dengan adanya program pemerintah melalui KAT dapat membantu masyarakat.
Dia juga mengatakan, pak kadis berpesan bahwa kegiatan seperti ini tidak hanya sampai disini atau hanya berurusan dengan dinas sosial tetapi bisa berkomunikasi dengan dinas lain baik dinas pertanian, koperasi dan peternakan.
“Kita masih melakukan pembinanaan dan pendampingan selama satu tahun. Tahun depan mungkin ada pendamping ikut pendalaman ketrampilan atau skill di Jakarta. Apakah itu akan diikuti oleh pendamping atau warga setempat,”ujarnya.
Di tempat lain kata dia tidak dibangun tempat balai sosial.
“Selama ini di kabupaten lain kita tidak bangun balai sosial hanya di Dusun Sonan Desa Bitobe Kecamatan Amfoang Tengah Kabupaten Kupang yang kita bangun.
Silahkan gunakan balai ini sesuai dengan kebutuhan yang ada,”pintanya.
Dia meminta agar rumah-rumah yang ada bisa dicat supaya dindingnya lebih kuat dan awet. Seperti di Kabupaten Rote Ndao setelah berita acara penyerahan dan kembali rumah-rumah warga sudah berubah dan bagus sekali.
“Kita harapkan agar yang sudah menerima bantuan rumah ini bisa dipagari dan dibuat supaya bisa berubah. Tahun depan masih ada masa pemeliharan selama dua tahun. Kita harapkan rumah-rumah yang ada tahun depan ada perubahan. Jangan modelnya seperti sekarang ini,”ujarnya.
Lebih lanjut kata dia, bagi masyarakat ingin mengembangkan usaha lainnya baik itu ternak ataupun usaha lain untuk bisa membuat proposal dalam bentuk kelompok usaha. Bantuan itu bisa diakses baik di pemerintah kabupaten maupun provinsi.
Dusun Sonan Mulai ‘Terang’
Pada sisi lain Kepala Desa Bitobe, Musa Niab sekaligus Pendamping KAT Desa Bitobe mengatakan, setelah pembangunan rumah KAT sebanyak 55 unit di Dusun Sonan mulai terlihat ‘terang’ karena pancaran cahaya dari atap seng. Karena belum ada listrik.
“Pemandangan sekarang sudah agak berbeda dari sebelumnya dimana kampung ini sudah terang bila dilihat dari atas gunung,”katanya.
Dikatakan, pekerjaan 55 unit rumah KAT itu dilakukan selama hampir tiga bulan. Selain itu ada pembangunan balai sosial dengan ukuran 8×12 meter. Pihaknya berterima kasih kepada pemerintah yang sudah memperhatikan masyarakat desa ini.
“Harapan kami bahwa proposal yang sudah disampaikan bahwa tahun lalu kami usulkan 88 unit rumah KAT dan 55 unit sudah terjawab dan sisanya masih 33 unit.
Kami berharap agar sisa yang 33 unit itu bisa terealisasi di tahun depan,”ungkapnya.
Pada kesempatan ini saya atas nama masyarakat disini mohon maaf karena belum ada berita serah terima masyarakat sudah menempati rumah-rumah yang ada.
Ini menandakan berkat dan bantuan yang diberikan kami tidak mau sia-siakan. Kami ingin untuk menanta dan membuatnya lebih baik lagi.
Sampaikan salam Damai Natal dan Tahun Baru untuk pak Kadis Sosial semoga kami diberdayakan lagi satu atau dua tahun ke depan,” bebernya.
Lebih lanjut kata dia, selain bantuan rumah yang diberikan mungkin ada kegiatan pemberdayaan yang didapat oleh masyarakat di desa ini.
“Seperti yang kita lihat masyarakat sudah menanam jagung, pisang dan tanaman holtikulktura lainnya.
Ke depan kami tidak akan sia-siakan bantuan ini tetap merawat dan pelihara.
Pada kesempatan ini juga kami memohon maaf atas semua kekeliruan kami selama ini,” pungkasnya.
Untuk diketahui bahwa berita acara penyerahan dari Dinas Sosial kepada masyarakat setempat disaksikan oleh Kepala Seksi Penanganan Fakir Miskis Perdesaan Dinas Sosial Provinsi NTT, Herry Pandie, Kasubag Urasan Kepegawaian dan Keuangan (UKK) Kecamatan Amfoang Tengah, Oscar Djumetan, Kepala Desa Bitobe, Musa Niab dan Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Kupang, Parwaka S.Sos (Hiro Tuames)