Suara-ntt.com, Bandung-Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil mengatakan, pada prinsipnya Provinsi Jawa Barat siap mendukung Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai tuan rumah pekan olahraga nasional (PON) XXII tahun 2028 mendatang.
“1000 persen, Jabar siap dukung dan bantu lobi ke provinsi lain untuk dukung PON Nusa Tenggara. Kita harus upayakan tidak melalui voting, tapi melalui musyawarah mufakat saja. Saya mendukung PON Nusa Tenggara karena saya mencintai tanah Nusa Tenggara,”kata Gubernur Kamil ketika menerima kunjungan Wakil Gubernur NTT selaku Ketua Umum Komitr Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi NTT, Josef A. Nae Soi bersama rombongan di ruang kerjanya pada Senin, 31 Januari 2022.
“Di Jabar olahraganya cukup berkembang karena ada sport science, ada fakultas sport science. Silahkan NTT bangun sport science di NTT atau datang belajar di sini,”tambahnya.
Wakil Gubernur NTT, Joseph Nae A. Soi mengunjungi Pemprov Jawa Barat sekaligus memohon dukungan untuk menjadi Tuan Rumah dalam pelaksanaan PON 2028.
“Direncanakan PON XXII tahun 2028 adalah PON Nusa Tenggara.
Mohon dukungan dari Gubernur Jawa Barat karena NTT dan NTB adalah Sunda Kecil, untuk itu diharapkan dukungan dari Sunda besar untuk Sunda kecil karena voting pemilihan tuan rumah PON XXII terjadi bulan April 2022 ini nanti,” harap Wagub Nae Soi.
Sementara Ketua Umum KONI Jawa Barat, Ahmad Saefudin mengungkapkan terkait keberhasilan olahraga di Jawa Barat.
“Keberhasilan Olahraga di Jawa Barat yaitu kami terus mencari dan menata sumber atlet dan didata by name by address. Seluruh fasilitas yang tersedia tidak didapat dari pemerintah saja, tadi melibatkan semua pihak. KONI Jabar melihat (yang tidak dilihat KONI lain) yaitu sentuhan kepada para atlet.
Banyak atlet yg tidak disentuh. Sentuhan kebanyakan hanya sampai di pengurus. Komponen utamanya adalah latihan, makanan dan kesehatan. Atlet harus bisa dibiayai menjadi sarjana. Harus ada digitalisasi data atlet serta yang mesti menjadi pemahaman bersama yaitu Olahraga bukan hanya prestasi tapi juga bisnis, ekonomi, UMKM,” ungkap Ahmad Saefudin. (HT)