Ini Impian Refafi Gah agar Partai Hanura kembali ke Senayan di Pileg 2024

oleh -178 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Provinsi NTT, Refafi Gah mempunyai impian besar agar Partai Hanura kembali berjaya dan bisa ke Senayan pada pemilihan legislatif (Pileg) 2024 mendatang.

Untuk mewujudkan mimpi besar itu dirinya meminta seluruh kader Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk bersatu dan terus berjuang.

Refafi mengatakan, Partai Hanura di usia ke-15 tahun  mengalami berbagai cobaan dan tantangan namun semua itu telah melewati dengan baik.

“Saya minta kepada seluruh kader partai Hanura untuk tidak mengalah pada kegagalan. Marilah kita bersatu pada umur ke-15 tahun ini saatnya kita bersatu, memperkuat solidaritas kita di seluruh Provinsi NTT. Kita harus mampu bersatu dan bangkit bersama dan menangkan partai Hanura di tahun 2024 mendatang”.

“Ini adalah harapan saya sebagai Ketua DPD Partai Hanura Provinsi NTT agar kita tidak dipandang orang sebagai partai yang kecil. Tapi berjuanglah di tahun 2024 agar kita bisa kembali ke Senayan. Dan saya berbangga sebagai Ketua DPD hadir ditempat yang bermartabat ini dan membuat acara agar melayani saudara-saudara saya yang datang dari masing-masing daerah di NTT,” katanya dalam acara Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Hanura ke-15 sekaligus Natal bersama seluruh kader Partai Hanura se-NTT di Hotel Neo Aston Kupang pada Selasa, 28 Desember 2021.

Dirinya berbangga karena dalam acara HUT partai Hanura ke-15 dan Natal bersama hadiri oleh Sekjen DPP Partai Hanura, Korwil, Gubernur NTT, Wakil Wali Kota Kupang, Wakil Bupati Kupang dan sahabat-sahabat pimpinan dan anggota DPRD yang menghargai undangannya.

“Tapi perlu saya sampaikan kepada seluruh kader partai Hanura agar tetap solid dan kita di belakang dan mendukung pemerintah yang ada. Jangan terkeco dengan berbagai cerita yang menyudutkan pemerintah”.

“Saya berharap kepada seluruh kader untuk mencermati itu dengan kepala dingin karena partai Hanura itu memiliki nurani. Karena memiliki nurani itu maka Hanura memiliki etika, moral dan kejujuran  pada diri sendiri,” ungkapnya.

“Kepada bapak Gubernur kami berbangga karena kami mencermati berbagai cerita tetapi kami bangga dengan seorang gubernur yang namanya Viktor Bungtilu Laiskodat. Gubernur kita adalah gubernur yang fenomenal. Gubernur yang penuh kontraversial tapi menyenangkan. Boleh saja orang bercerita tapi kita harus berbicara fakta bahwa kita dicabik dengan kenyamanan di NTT,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu dirinya menyampaikan selamat datang untuk seluruh kader Hanura yang datang berbagai daerah. “Semoga damai Natal ini mendapat tempat di hati kita dan bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari,”ucapnya.

Sementara itu Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan, dengan adanya desain acara yang dilakukan oleh Partai Hanura maka ada harapan baru bagi partai itu.

“Saya melihat dari desain acara ini dari pembukaan hingga akhir ada harapan baru bagi partai ini,” katanya.

Dikatakan, Partai Hanura adalah partai yang memberikan kontribusi yang luar biasa bagi pembangunan di Nusa Tenggara Timur.

“Tanpa partai Hanura tidak mungkin saya berdiri disini. Perlu diketahui bahwa saya maju sebagai calon gubernur. Dan partai pertama pengusung adalah partai NasDem, Hanura dan Golkar,”ungkapnya.

Menurutnya, berbicara soal politik itu sangat menarik dan diskusi panjang yang luar biasa.
Dengan menggabungkan ulang tahun ke-15 dan Natal bersama dari Partai Hanura maka ada ciri khas tersendiri dimana akan membawa harapan baru.

Lebih lanjut kata dia, dalam membangun NTT, partai Hanura harus mempunyai jati diri dan krakter yang otentik. Kalau dalam dunia politik tantangan yang paling besar seorang politisi ada pada otentik diri.

“Saya terus mendorong agar seluruh manusia dalam komunitas politik di seluruh NTT harus mempunyai krakter. Dalam kesempatan ini saya mendorong partai Hanura untuk menjadikan manusia-manusia politik yang mempunyai krakter yang otentik tidak berpura-pura,”pungkasnya.

Dalam kesempatan itu dia mengatakan, pemimpin masa depan adalah pemimpin yang memiliki pemikiran otentik karena demokrasi itu tidak dapat dicapai kalau hanya dipenuhi dengan kemunafikan.
Dan tantangan paling besar yang dihadapi oleh NTT saat ini adalah membangun sumber daya manusia. (Hiro Tuames)