Ini Bentuk Perhatian dan Kepedulian Kapolda NTT bagi Warga Terdampak COVID-19 dan Bencana Seroja

oleh -165 Dilihat

Korban badai seroja, Ny Marthen Tafuli dan anak-anaknya tertawa bahagia saat berdialog dengan Kapolda NTT belum lama ini.

Suara-ntt.com, Kupang-Saat ini bangsa Indonesia dihadapkan dengan situasi sulit yakni Pandemi COVID-19. Virus mematikan ini sudah berlangsung hampir dua tahun dan terus mencemaskan sendi kehidupan masyarakat Kota Kupang dan wilayah lain di Provinsi NTT.

Selain Pandemi COVID-19, NTT juga diterjang badai siklon tropis Seroja dan meluluhlantakkan perekonomian dan kehidupan masyarakat. Bahkan banyak warga kehilangan tempat tinggal dan mengalami kerugian akibat badai itu yang terjadi awal April 2021 lalu.

Beberapa waktu lalu Kapolda NTT, Irjen Pol Lotharia Latif berkeliling dan berkunjung ke wilayah NTT yang berdampak COVID-19 maupun badai Seroja.

Salah satu wilayah yang dikunjungi orang nomor satu di jajaran Polda NTT ini yakni di Kelurahan Manulai II, Kecamatan Alak, Kota Kupang.
Dalam kunjungannya di tempat itu tanpa sengaja dirinya menemui seorang ibu rumah tangga yang bernama Ny Marthen Tafuli (45) dan beberapa anaknya ada di halaman rumah.

Untuk diketahui bahwa pada bulan April 2021 lalu rumah ibu itu diterjang badai Seroja sehingga mereka hanya bisa bertahan hidup di dalam dapur yang kondisinya masih baik. Hal itu diperparah lagi dengan kondisi pandemi  COVID-19 yang membuat usaha pertanian mereka mengalami hambatan karena hasil pertanian tidak sesuai harapan.

Dalam kesempatan tersebut Kapolda menyampaikan ungkapan prihatin atas musibah yang menimpa warga masyarakat dan keluarga Marthen Tafuli serta memberikan bantuan sosial berupa beras, sembako, selimut dan terpal.

Kapolda juga berharap warga masyarakat bahu membahu secara gotong royong membersihkan sisa-sisa puing-puing rumah dan masyarakat harus kuat dalam menghadapi bencana.

“Mudah-mudahan apa yang kita lakukan ini bermanfaat bagi mereka dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari terlebih dalam situasi pandemi COVID-19 yang belum mereda hingga saat ini serta dampak badai seroja,”katanya.

Ny. Marthen Tafuli terlihat terharu dengan bantuan yang diperoleh. Tawa bahagia dan wajah ceria pun nampak dari anak-anak Marthen Tafuli. Setidak nya mereka bisa tidur nyaman dengan selimut pemberian Kapolda NTT serta kebutuhan makan dan minum untuk satu bulan kedepan bisa tercukupi dengan bantuan sembako dari Kapolda NTT.

Mereka juga senang dan bahagia dengan bantuan terpal karena bisa dimanfaatkan untuk sementara saat membangun kembali rumah tinggal mereka dan bisa terhindar dari panas dan dingin.

“Kami tidak lagi tidur di dapur. Bantuan ini sangat tepat karena ini yang kami butuhkan,” tandas Ny. Marthen Tafuli dengan penuh ceria.

Ia dan keluarga pun bertekad memanfaatkan bantuan yang ada dengan sebaik mungkin.

“Kami tidak lagi menangis dengan kejadian ini. Anak-anak sudah bahagia dengan perhatian dan bantuan ini,” ujarnya.

Polda NTT juga melakukan edukasi kepada warga Kota Kupang untuk selalu mentaati protokol kesehatan melalui penerapan 5 M yaitu menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas guna mencegah penyebaran COVID-19.

“Kita juga mengedukasi masyarakat untuk patuhi Prokes dengan selalu memakai masker saat keluar rumah, mencuci tangan setiap selesai beraktivitas dan jaga jarak atau hindari kerumunan,” tandasnya.

Dalam upaya menanggulangi bencana alam di seluruh wilayah Provinsi NTT, Polri terus berusaha melakukan pembersihan serta bantuan sosial. Hal tersebut sebagai wujud kepedulian Polri dalam menjaga harkamtibmas di seluruh wilayah Provinsi NTT.

“Tugas Kapolda tetap membuat rakyat tersenyum dan bahagia meski dikala susah,”ujarnya.

Dalam membantu perekonomian masyarakat, Kapolda NTT Lotharia Latif juga sempat memborong makanan dari sejumlah warung kecil kemudian dibagikan kepada warga berdampak.

Kapolda mengatakan memborong makanan di sejumlah warung kecil di Kota Kupang merupakan salah satu upaya untuk membangkit kembali usaha pelaku UMKM yang terdampak pemberlakukan PPKM.

“Bantuan kita salurkan dari rumah ke rumah untuk mencegah terjadinya kerumunan ini langsung ke masyarakat,” katanya.

Warga penerima bantuan permakanan dari Polda NTT itu merupakan warga tidak mampu yang telah dilakukan pendataan yang dilakukan anggota Bhabinkamtibmas setiap kelurahan di ibu kota provinsi berbasis kepulauan itu.

Tidak hanya membagikan makan gratis, namun edukasi dan perhatian lain seperti menggencarkan pelaksanaan vaksin terus dilakukan aparat kepolisian.

Kepedulian sosial setiap warga sangat dibutuhkan di tengah tantangan menghadapi pandemi COVID-19 dan pasca badai seroja ini sehingga warga pun tersenyum dan bahagia. (HT)