Gubernur VBL Apresiasi Perusahaan Ayam Petelur Lavinci Farm di Belu

oleh -204 Dilihat

Suara-ntt.com, Atambua-Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) mengapresiasi Perusahaan Ayam Petelur Lavinci Farm di Desa Tukuneno Kecamatan Tasifeto Barat Kabupaten Belu Nusa Tenggara Timur (NTT) yang sudah berperan memberikan kebutuhan telur bagi masyarakat lokal.

“Terima kasih kepada Lavinci Farm, kami sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih serta rasa hormat ini adalah langkah maju dengan sudah memberikan supplay telur bagi provinsi NTT. Hal ini dapat mengurangi impor telur dari luar NTT,” ujar Gubernur bersama rombongan ketika meninjau Lokasi Perusahaan Ayam Petelur Lavinci Farm di Desa Tukuneno pada Minggu, 23 Januari 2022.

“Kita harus dukung juga agar bagaimana kita bisa kembangkan peternakan kita, salah satunya dengan membuat pakan ternak sendiri. Jangan lagi kita beli pakan ternak dari luar NTT. Kita harus kembangkan industrinya disini. Sejauh ini kita masih beli pakan ternak ke Jawa sebesar 1,1 triliun rupiah per tahun,”ungkapnya.

Dikatakan, melalui integrasi Dinas Pertanian dan Dinas Peternakan agar bagaimana Program TJPS itu terus dilaksanakan dengan baik sehingga dapat menghasilkan juga pakan ternak. Kita harapkan juga hasil pakan ternak dari TJPS dengan perhitungan satu Ha untuk menghasilkan tujuh ton juga dapat digunakan untuk perusahaan Lavinci Farm ini,” jelasnya.

Dalam kunjungan ke Kabupaten Belu dirinya meninjau Lokasi Perusahaan Ayam Petelur Lavinci Farm di Desa Tukuneno, Kawasan Food Estate di Rotiklot Desa Fatuketi, menghadiri acara Penyerahan Bantuan CSR Bank NTT serta Kredit Mikro Merdeka Bank NTT di Desa Dualaus, serta memantau destinasi wisata air terjun di Desa Dualasi Raiulun.

Manager Lapangan Lavinci Farm
Chintya Ivanna Joyo mengatakan, pihaknya ingin mewujudkan pemenuhan kebutuhan telur segar bagi masyarakat.

“Awalnya kami mulai farm ini dengan 4.000 ekor ayam petelur dan berkembang hingga hari ini menjadi 21.000 ekor dengan produksi 16.700 butir per hari,” jelasnya.

“Kami juga  harapkan bisa produksi pakan sendiri sehingga bisa menekan biaya produksi. Kami juga ingin memenuhi kebutuhan di luar Kabupaten Belu serta kami mohon bantuan Bapak Gubernur untuk mau membantu agar kami bisa mendapatkan izin ekspor ke Timor Leste,” harap Ivanna. (Hiro Tuames)