Gubernur Optimis Modal Inti Bank NTT akan Tercapai di 2023

oleh -146 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat apresiasi kinerja Bank NTT saat ini. Bahkan sangat dirinya sangat optimis (yakin) bahwa modal inti Bank NTT akan tercapai di tahun 2023 mendatang.

Hal itu dikatakan ketika diwawancarai media mengenai komitmennya sebagai pemegang saham dalam penyertaan modal agar Bank NTT segera berstatus sebagai Bank Devisa di tahun 2024 mendatang.

Gubernur VBL mengatakan, sejauh ini penyertaan modal dari pemegang saham sudah berjalan dengan baik. “Penyertaan modal oleh para pemegang saham sudah berjalan dengan baik maka di 2023 sudah cukup (modal inti minimum Rp 3 triliun). Kecuali tiba-tiba ada perubahan mendadak. Kalau nggak yah dengan pola yang sekarang, 2023 bisa memenuhi kebutuhan Rp 3 triliun itu,ā€¯katanya usai RUPS di Labuan Bajo pada Kamis, 17 Maret 2022.

Pernyataan Gubernur VBL ini sangat beralasan karena berdasarkan Peraturan OJK No 12 tahun 2020, bahwa terhitung tahun 2024, seluruh BPD harus memiliki modal inti minimum Rp 3 triliun, dan para pemegang saham serta seluruh pengurus berkomitmen agar pada tahun 2023 nanti atau tahun depan, modal inti sudah tercapai Rp 3 triliun.

Untuk diketahui bahwa pemegang saham sangat serius memajukan Bank NTT yang adalah kebanggaan masyarakat NTT, dengan menghadirkan agenda khusus mengenai penyertaan modal dalam agenda RUPS TB 2021 maupun RUPS LB tahun 2022. Bahkan di RUPS LB tahun 2022, mereka membahas peningkatan modal inti minimum Rp 3 triliun sampai dengan tahun 2024.

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2021 dan RUPS Luar Biasa Tahun 2022 PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (PT. BPD NTT), yang digelar di Labuan Bajo, berlangsung sukses. Seperti sudah diprediksi sebelumnya, RUPS ini berlangsung selama dua jam. Dibuka pukul 10:00 WITA dan berakhir di pukul 12:00 WITA.

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat sebagai Pemegang Saham Pengendali hadir dan memimpin secara langsung RUPS yang dihadiri sebagian besar pemegang saham seri A, yakni para bupati dan wali kota. Sementara, ada beberapa kepala daerah yang mengikuti secara virtual. (Humas Bank NTT/HT)