Festival dan Kontes Bonsai NTT Diharapkan Tingkatkan Ekonomi Masyarakat

oleh -135 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Festival dan Kontes Bonsai NTT 2022 diharapkan dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.

“Terima kasih kepada Pengurus Rumah Bonsai Indonesia (RUBI) baik Pusat maupun NTT yang telah menyelenggarakan kegiatan yang sangat bermanfaat ini. Kita apresiasi kepada pihak- pihak yang terlibat dalam membangun dan mengembangkan bonsai ini. Bonsai kini juga sudah punya pasarnya sendiri dan menjadi bisnis ekonomi yang besar karena bonsai ini cukup mahal dan tentunya perlu kita dorong terus pengembangannya untuk membantu peningkatan ekonomi masyarakat,”kata Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) saat melakukan kunjungan ke Festival dan Kontes Bonsai NTT Tahun 2022 yang diselenggarakan di Halaman Depan Gedung Sasando Kantor Gubernur Provinsi NTT pada Jumat, 16 September 2022.

Gubernur mendorong agar bonsai dapat dikembangkan lebih luas dengan baik di NTT.

“Terima kasih juga kepada Sekjen RUBI Bapak Andoko yang sudah mau datang dan berbagi ilmu tentang pengembangan bonsai bagi kita di NTT. Ini untuk juga membangun green environment dalam hal menjaga kelestarian dan ekosistem lingkungan hidup. Kita harapkan dengan pengembangan bonsai yang kita dukung terus dapat membawa dampak positif bagi ekonomi dan memberi manfaat bagi lingkungan di NTT. Karena mereka yang hobi dalam pengembangan bonsai adalah orang-orang yang mencintai lingkungan,”ungkapnya.

Gubernur VBL juga ingin agar pengembangan tanaman bonsai di NTT kedepannya dapat memiliki kualitas yang baik sehingga mampu menembus persaingan pasar. Ia juga mengatakan agar selayaknya pengembangan bonsai juga turut mendukung pengembangan pariwisata di NTT.

Sementera itu Sekjen RUBI Andoko mengatakan festival ini juga adalah festival bonsai pertama kali di NTT. “Festival dan Kontes Bonsai ini merupakan pertama kali digelar di NTT dam difasilitasi kita dari RUBI dan juga dengan dukungan Pemprov NTT. Kita harapkan festival bonsai ini menjadi pemicu agar budidaya bonsai di NTTdapat lebih berkembang lagi. Bonsai ini potensi ekonominya luar biasa dan juga dikembangkan dapat melalui penanaman biji, stek, atau cangkok,” kata Andoko.

Andoko menambahkan, pentingnya edukasi masyarakat untuk tidak mencuri bonsai dari alam. “Alam memang selalu menyediakan yang kita punya. Namun kita selalu edukasi masyarakat jangan mengambil yang dari alam. Bila mengambil maka wajib mengganti minimal 5 pohon. Jadi kita jaga alam dan kembalikan apa yang alam punya. Maka penting sekali untuka kita perlu edukasi untuk masyarakat di NTT,” paparnya.

Ia menambahlan, tujuan festival ini juga membantu perkembangan bonsai di NTT agar semakin maju, juga semakin baik untuk membawa dampak peningkatan ekonomi juga sebagai wadah para pecinta bonsai dalam menyalurkan hobinya.

Ketua Umum RUBI NTT Apri Dira Tome menjelaskan dalam Festival Ini menghadirkan 200 lebih bonsai yang didatangkan dari Kota Kupang, Alor, Rote, TTS, Malaka dan lainnya. “Bonsai ini juga budidaya yang termsauk dalam hobi yg mahal. Kalau kita kembangkan dengan baik maka akan berpengaruh juga bagi kepentingan ekonomi keluarga,” tambahnya. (HT)