Doni Monardo Apresiasi Langkah Pemda NTT Menekan Laju Penambahan Pasien Covid-19

oleh -84 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional yang sekaligus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen (TNI) Doni Monardo secara khusus mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi NTT yang bisa menahan laju penambahan pasien positif covid-19.

“NTT masih relatif aman dari ancaman yang serius, walaupun ada namun masih bisa ditangani. Mudah-mudahan yang masih dirawat bisa tertangani dengan baik dan cepat sembuh. Karenanya perlu ada prioritas juga untuk kerja-kerja melayani masyarakat supaya Indonesia jangan setiap hari dipenuhi dengan berita covid terus-menerus sebab bisa buat tambah panik. Perlu ada berita pembangunan lain,” kata Doni saat melakukan Teleconference dengan Wakil Gubernur NTT, Josef A. Nae Soi di Ruang Rapat Gubernur, Kantor Gubernur Sasando Rabu (22/4/2020).

Dia menegaskan NTT akan menjadi daerah prioritas untuk pendistribusian reagen begitu alat ini tiba di Indonesia. Pernyataan ini disampaikan Doni menanggapi permintaan Wakil Gubernur (Wagub) NTT, Drs. Josef A. Nae Soi terkait kesulitan Provinsi NTT dalam pemeriksaan sampel swab.

“Memang untuk peralatan kesehatan, kita berebutan dengan berbagai negara untuk mendatangkan alat-alat ini. Saya akan perintahkan begitu barang datang, untuk segera kirim dan prioritaskan ke Kupang,” ungkapnya.

Secara khusus Doni juga mengingatkan pemerintah Provinsi NTT untuk memperhatikan masalah Demam Berdarah Dengue di NTT. “Mohon pak Wagub sampaikan kepada pak Gubernur agar tetap membersihkan selokan, sumur-sumur, kamar mandi sehingga masyarakat kita bisa terbebas dari demam berdarah,”kata Doni.

Ia juga mengingatkan agar Alat Perlindungan Diri (APD) yang dikirim ke NTT supaya dicek ulang sehingga tidak terjadi perbedaan antara di pusat dan daerah agar
tidak terjadi temuan dan pelanggaran hukum.

“Yang perlu dicek ulang adalah APD yang sudah dikirim ke NTT, menurut data kami ada 7.500. Tolong nanti dicek ulang sehingga tidak menimbulkan temuan BPK. Kalau rapid test, jumlahnya sudah sama. Kalau mungkin barangnya belum sampai, masih dibperjalanan, terselip atau mungkin dari pusat ada kekeliruan, harus dicek ulang dan segera dilaporkan,” ungkap Doni.

Dalam Teleconference tersebut, Wakil Gubernur NTT, Josef A. Nae Soi, mengungkapkan NTT sudah menyiapkan Polymerase Chain Reaction (PCR) namun alat kit reagennya belum ada.
“Kami sudah punya laboratorium, tinggal tunggu reagen untuk pemeriksaan Swab. Kami meminta melalui pa Jenderal, mohon kementerian kesehatan lebih cepat mengirim kami reagen, supaya PCR kami bisa berfungsi,”kata Wagub Nai Soi.

Wagub menginformasikan, semua sampel Swab dari NTT dikirim ke Laboratorium di Jawa. Jumlah yang terkirim sebanyak 75 sampel. Yang sudah diperiksa 44 dan belum ada hasil sebanyak 31.
“Puji Tuhan, dari yang sudah diterima, hanya satu yang positif sementara yang 43 lain hasilnya negatif. Kondisi pasien positif sampai sekarang masih prima, dan kami masih tunggu swab yang kedua untuk yang bersangkutan, mudah-mudahan sudah negatif,” ungkap Wagub Nae Soi.

Pada kesempatan tersebut juga, Wagub memberikan apresiasi atas perhatian tim Gugus Tugas Nasional yang telah memberikan bantuan alat-alat kesehatan kepada pemerintah Provinsi NTT.

“Terima kasih pak Jenderal, kami NTT sudah mendapat APD sebanyak 6.500, rapid testnya 7.200 dan maskernya 15.500,” pungkas Wagub NTT. (Hiro Tuames/Aven Rame)