Disperindag NTT Berdayakan IKM Ditengah Pandemi Covid-19

oleh -82 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Selama pandemi corona virus atau covid-19, Pemerintah Provinsi NTT dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Pedagangan memberdayakan industri kecil menengah (IKM) di NTT melalui pendidikan dan pelatihan. Para IKM itu diberdayakan karena tidak mempunyai aktivitas untuk berproduksi.

“Kita membantu mereka karena selama pandemi covid-19 tidak mempunyai aktivitas untuk berproduksi,” kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi NTT, Muhamad Nasir Abdullah kepada wartawan di Gedung DPRD Provinsi NTT, Senin (24/8/2020).

Nasir mengatakan, dengan melihat fenomena itu maka untuk mengaktifkan kembali mereka berakvitas seperti para desainer (menjahit).

“Kita berdayakan mereka itu dengan menjahit masker. Semua bahan kita yang berikan kemudian kita beli kembali agar mereka bisa berproduksi,”ungkapnya.

Dikatakan, bantuan itu diberikan per orang dalam empat angkatan dengan jumlah pesertanya 20 orang per angkatan. Kemudian sumber dananya berasal dari APBN.

Dijelaskan, semua hasil pelatihan akan diserahkan kepada gugus tugas covid-19 dan lembaga-lembaga keagamaan yang ada. Selain memberdayakan para desainer Disperindag juga memberikan pelatihan pembuatan sabun cuci tangan kelor atau hand sanitizer.

“Kita beri pelatihan kepada mereka dan bekerja sama dengan IKM lainnya. Hasil produknya kita serahkan kepada lembaga-lembaga keagamaan yang ada dalam bentuk sabun cuci tangan atau hand sanitizer.

Lebih lanjut kata dia, saat ini juga pihaknya memberikan pelatihan pembuatan teh kelor dan garam spa untuk kecantikan.

“Untuk teh kelor kita bagikan kepada tenaga medis. Pada prinsipnya kita berdayakan IKM-IKM yang ada di tengah pandemi covid-19. Hasilnya kita bagikan kepada masyarakat secara gratis,”pungkasnya.

Sementara itu Kepala Bidang Sumber Daya Industri Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi NTT, Bernad Haning menambahkan, pihaknya memberikan pendidikan dan pelatihan kepada IKM-IKM untuk membuat masker, pembuatan teh kelor, pembuatan sabun cuci tangan atau hand sanitizer.

“Semua bahan kita yang supplay kepada IKM-IKM yang ada. Kemudian hasilnya akan dibagikan kepada lembaga-lembaga agama yang ada secara gratis,”ungkapnya. (Hiro Tuames)