Detak Kagum Gubernur terhadap Layanan Digital Bank NTT di Kampung Adat Bena

oleh -184 Dilihat

Suara-ntt.com, Mbay-Kampung adat Bena di Kabupaten Ngada merupakan salah satu dari sekian kampung adat yang sudah mendapatkan sentuhan digitalisasi layanan perbankan sejak 24 Maret 2021.

Dalam status sebagai desa binaan Bank NTT, dan menjadi peserta dalam Festival Desa Binaan tahun 2021, Bank NTT sudah merubah berbagai infrastruktur disana. Mulai dari mendesain pintu masuk sebagai gerbang penyambutan para tamu pengunjung. Jika sebelumnya pengunjung yang menggunakan kendaraan bisa langsung masuk kesana, maka akses jalan mobil ditutup dan didesain gerbang yang didesain arsitektur vernakuker Ngada, dilengkapi papan identitas sekaligus spot yang sangat bagus untuk memotret dan berswafoto.
Bank NTT menghadirkan spot yang pas bagi siapapun yang menginginkan gambaran yang utuh mengenai kampung ini.

Tidak hanya itu, pada pos depan sebagai pusat informasi pariwisata Kampung Adat Bena, Bank NTT menghadirkan agen DIA BISA serta layanan informasi digital mengenai sejarah kampung ini.

Pengunjung tinggal memindai kode digital pada media yang tersedia di pos itu, dan narasi mengenai sejarah Bena terpapar di layar handphone.

Bangunan itu dimanfaatkan oleh Bank NTT sebagai Lopo Dia Bisa Kampung Adat Bena. Di Lopo itu, para pengunjung kampung Adat “Tinggal scan me melalaui smartphone, maka informasi dan sejarah tentang Kampung Adat Bena akan tersaji dengan lengkap,”ungkap Dirut Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho ketika mendampingi Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengunjungi Bena,Jumat (15/4/2022).

Bank NTT juga menyajikan Mobile Banking yang memiliki aktivitas dan kanal-kanal menarik yang memiliki nilai tambah ekonomis.

“Dalam melakukan aktivasi mobile Banking, di dalamnya terdapat fitur untuk pembayaran dan pembelian maupun transfer. Seluruh penghuni Rumah Adat di Kampung Adat Bena ini sudah menjadi agen mobile Banking, karena siapapun bisa mengelola dan bisa menghasilkan pendapatan,” sebutnya.

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat yang didampingi Bupati Ngada, Paru Andreas, ketika mengunjungi para pelaku UMKM di Kampung Adat Bena, kagum akan kemajuan layanan perbankan di kampung itu.

Tak satupun rumah warga yang dijadikan tempat usaha, dilewatinya. Satu persatu dimasuki, dan VBL cermat mengamati serta bertanya mengenai proses pembuatan serta penjajal aneka produk tenunan khas motif Bena, Ngada.
Tak sedikit dagangan yang dibeli dari para pelaku UMKM berupa tenunan yang merupakan karya intelektual para wanita di Kampung Adat Bena.

Seluruhnya menyediakan layanan pembayaran QRIS Bank NTT, dan dioperasikan oleh mama-mama di kampung adat ini.

“Semua penghuni Rumah Adat di Kampung Bena ini menggunakan Mobile Bangkin dan bayarnya menggunakan QRIS Bank NTT,” sebut Emanuel Sebo, Ketua Pengelola Pariwisata Kampung Adat Bena kepada Gubernur Laiskodat.

Saat itu, Gubernur Lasikodat ketika mengunjungi semua rumah adat di kampung itu selalu membeli setiap jualan yang disajikan di semua rumah adat.

Gubernur Laiskodat yang saat itu didampingi Wakil Ketua DPRD NTT Christian Mboeik memerintahkan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, Dr. Zet Sony Libing agar mendesain paket wisata ke Bena dalam momentum atraksi Reba yang akan berlangsung pada tanggal 27-29 Desember 2022 mendatang.

“Harus didesain paket wisata ke Bena dan dijual paket sehingga segala kebutuhan wisatawan yang hendak mengikuti upacara Reba terlayani dengan baik selama mengikuti upacara Reba, termasuk pakian adat yang dikenakan seluruh peserta. Ini akan membawa dampak perekonomian yang besar bagi masyarakat Kampung Adat Bena dan Kabupaten Ngada pada umumnya,” sebut Gubernur Laiskodat.

Kunjungan Gubernur Laiskodat ke Kampung Adat Bena itu merupakan rangkaian kunjungan kerja (Kunker) di Lembata dan daratan Flores selama 17 hari sejak Kamis (7/4/2022).

Gubernur didampingi Dirut Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho dan dua Direktur diantaranya Paulus Stefen Messakh, dan Hilarius Minggu, Staf Khusus Prof. Daniel Kameo, Dr. Imanuel Blegur, H. Anwar Pua Geno, Esau Eno Sam Koene dan Bartol Badar serta sejumlah kepala dinas provinsi. (Humas Bank NTT/HT)