Bisnis Bonsai Diharapkan Hidupkan Ekonomi Masyarakat NTT

oleh -156 Dilihat

Kupang-Suara-nttt.com, Kupang-Potensi pengembangan usaha atau bisnis bonsai diharapkan dapat menghidupkan ekonomi masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Jangan sampai potensi kita ini (Bonsai, Red.) diambil orang”, kata Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Julie Sutrisno Laiskodat
ketika membuka Pameran Bonsai di Aula Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur NTT, Kupang pada Kamis, 28 Oktober 202.

Julie mengatakan, NTT kaya akan sumber daya alam. Salah satunya adalah budidaya Bonsai pohon/tanaman kerdil yang banyak terdapat di daerah ini.

“NTT bukan hanya kaya tenun ikat yang indah, tapi juga kaya sumber daya alamnya. Dan salah satu kekayaan alam daerah ini adalah pohon/tanaman Bonsai yg dipamerkan para pegiat hari ini”, ungkapnya.

“Saya ingin Potensi – potensi seperti ini (Bonsai, Red.), tidak hanya dilakukan oleh para pegiatnya sekedar hobi,  tetapi juga menjadi usaha bisnis yang membuka lapangan kerja, menghasilkan uang dan keterampilan seni, seni budidaya bonsai yang bernilai estetis,” tambahnya.

Menurut Anggota DPRI yang juga membidangi lingkungan hidup, usaha/budidaya dan pameran Bonsai tidak berdiri sendiri tetapi mempunyai kaitannya dengan pendidikan keterampilan usaha, keterampilan seni kerajinan: bagaimana agar bisa terampil menata usaha/budidaya bonsai agar terlihat indah sehingga bernilai ekonomis tinggi. Di sini butuh keterampilan seni bagi mereka ingin terjun dalam usaha bisnis ini. Di samping itu menurut Julie Sutrisno, usaha bisnis bonsai juga ada ada kaitannya dengan penciptaan lapangan kerja.

Untuk diketahui Pameran Bonsai ini diselenggarakan oleh “Koboi” (Komunitas Bonsai) Kupang yang beranggotakan kurang lebih 50 orang dengan dukungan mitranya Dekranasda NTT.

Menurut Ketua Komunitas Bonsai (Koboi) Kupang, Kristo Puan Wani, komunitas yang dipimpinnya ini baru berdiri awal tahun 2020 lalu, jadi baru dua tahun. Tujuannya menghimpun pegiat-pegiat usaha bonsai di kota Kupang dalam satu wadah komunitas yang diberi nama “Koboi” (Komunitas Bonsai) Kota Kupang.

Salah satu program yang dilakukan Koboi Kupang adalah mengadakan pameran Bonsai.  Tujuannya diantaranya memperkenalkan usaha ini kepada masyarakat luas bahwa bonsai bisa menjadi usaha yang mendatangkan nilai ekonomi dan menjadi lapangan kerja.

Menurut Kristo, Bonsai – bonsai yang dipamerkan sebanyak 1000 pohon lebih  dan bermacam-macam pohon.

Pameran ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda dan akan berlangsung selama tiga hari. (Hiro Tuames)