Bentuk Poros Baru di Pilpres 2024, NasDem Incar Dua Partai Ini

oleh -203 Dilihat
Sekjen Partai NasDem Johnny G. Plate (kiri) didampingi Wasekjen Dedy Ramanta (kanan) dan Ketua DPP Bidang Media dan Komunikasi Publik Willy Aditya (tengah) memberikan keterangan pers tentang pemilukada Kabupaten Jayapura di Jakarta, Selasa (26/9). DPP Partai Nasdem menduga Bawaslu RI melakukan upaya sistematis dan konspiratif untuk mengagalkan hasil pemilukada Kabupaten Jayapura yang telah terlaksana dengan Langsung, Umum, Bebas, Jujur dan Adil pada 15 Februari 2017 silam dengan merekomendasikan pemungutan suara ulang di 229 TPS dari 348 TPS yang ada. ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo/foc/17.

Suara-ntt.com, Jakarta-Partai Nasional Demokrat (NasDem) siap melahirkan poros baru di Pilpres 2024 mendatang sebelum menggelar konvensi calon presiden 2024.

Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya menegaskan, konvensi Partai NasDem bukan sebuah dagelan.

Akan tetapi memiliki rencana-rencana teknis yang akan segera direalisasikan pengurus partai.

Itu dilakukan untuk menjalin komunikasi koalisi memenuhi syarat ambang batas pencalonan atau presidential threshold yang ditetapkan dalam UU Pemilu.

Demikian disampaikan Willy Aditya dalam serial diskusi Obrolan Bareng Bang Ruslan bertema “Menanti Kejutan Pilpres 2024” yang digelar RMOL (jaringan Fajar Group), Selasa (15/6/2021).

“Yang menjadi niscaya itu membangun koalisi, karena saya katakan ini (konvensi) kan bukan embel-embel. Ngapain buat konvensi sendiri lucu-lucuan. Nanti enggak bisa berangkat juga,” ujarnya.

Berdasarkan kalkulasi, Partai Nasdem bisa menjalin koalisi dengan satu partai politik untuk membentuk satu poros baru menjelang 2024.

Sebab, untuk bisa mencalonkan capres-cawapres, parpol atau gabungan parpol harus memiliki 20 persen kursi di DPR RI atau 25 persen perolehan suara pada pemilu sebelumnya.

Untuk itu, partainya bisa menjalin koalisi dengan partai lain yang memperolehan suara yang lebih tinggi, misalnya dengan Partai Golkar atau PKB.

“Nasdem kalau suara DPR 11 persenan, kalau Nasdem sama PKB atau Golkar bisa cukup berdua (Nasdem-Golkar atau Nasdem-KB),” katanya.

PDIP bisa sendiri kan. Tapi kalau yang ke bawah misalnya sama PKS, PPP itu butuh tiga partai,” jelasnya.

Wakil Ketua Badan Legislasi DPR ini juga menyebutkan, partai Nasdem sudah membentuk Badan Pekerja Konvensi.

Badan itu bertugas menjalin komunikasi dengan sejumlah parpol, sebagai upaya pembentukan koalisi.

“Kita membangun yang namanya blok politik, maka sekarang di Nasdem konteksnya Badan Pekerja Konvensi yang kemudian bekerja untuk membangun komunikasi politik, nanti keputusan akhir di Ketua Umum (Surya Paloh),” ucapnya. (HT/Pojoksatu/fajar)