Bank NTT dan Dinas Pertanian Diminta Bantu Kelompok Tani di Kabupaten TTS

oleh -138 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Bank NTT bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi diminta untuk membantu kelompok tani maupun perorangan di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL)mengarahkan Bank NTT dan Dinas Pertanian segera bentuk tim pendataan dan melakukan cepat untuk pendataan secara benar dan tepat kelompok tani maupun perorangan yang siap menjalankan program pemerintah.

Dia menghimbau agar masyarakat segera siapkan lahan untuk menanam. Karena saat ini musim hujan sudah dekat dan diperkirakan akan turun hujan pada pertengahan Bulan November 2022. Sementara bibit dan pupuknya akan dibantu Pemerintah Provinsi melalui Dinas Pertanian dan Bank NTT.

“Kelompok Tani maupun perorangan dibantu melalui skema KUR (Kredit Usaha Rakyat) yang akan dijaga melalui asuransi dan pendamping bapak/mama kerja dilapangan sampai jadi atau panen,” Gubernur VBL saat menghadiri Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gereja Betel Tuaheli dan Penanaman Anakan Kelor di Desa Kiubaat Kecamatan Amanuban Selatan Kabupaten Timor Tengah Selatan pada Kamis, 29 September 2022.

Dalam acara tersebut Gubernur menegaskan Gereja harus membangun kesejahteraan jemaatnya.

“Pemerintah tidak bantu uang dalam pembangunan gereja tetapi bantu program, supaya masyarakatnya bertumbuh dan gereja dibangun,”katanya.

Ia mengungkapkan peran Gereja untuk membuat program dalam meningkatkan kesejahteraan jemaatnya dengan melihat potensi yang ada baik itu pertanian maupun perternakan yang tentunya akan dibantu pemerintah.

“Saat ini Pemerintah dan TNI/Polri fokus dalam mengembangkan tanaman kelor, dan dalam dua bulan lagi akan diresmikan pabrik pengolahan kelor di Kupang,”pintanya.

“Dengan berdirinya pabrik pengolahan kelor ini kebutuhan daun kelor akan sangat banyak dan menjadi peluang untuk meningkatkan kesejahteraan jemaat sehingga pembangunan gereja ini tidak memakan waktu yang lama karena keterbatasan keuangan,”lanjutnya.

Dalam kesempatan itu dia mengarahkan untuk setiap kepala keluarga menanam 100 (seratus) pohon kelor untuk menjawab kebutuhan pangan ditengah ancaman krisis pangan dunia. (HT)