Suara-ntt.com, Kupang-Berdasarkan hasil tes Swab di Laboratorium Bio Molekuler Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. DR. W.Z. Johannes Kupang bakal Calon Bupati Ngada, Kristoforus Loko dinyatakan positif corona virus atau covid-19.
Hasil itu tak hanya sebatas isu namun berdasarkan surat hasil pemeriksaan Swab dengan pasien atas nama Kristoforus Loko juga sudah beredar luas dijagat media sosial.
Hasil tes Swab menyatakan bakal calon bupati Ngada yang diusung Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Hanura itu positif Covid-19.
Saat dikonfirmasi wartawan Selasa (8/9/2020), Calon Bupati Ngada yang berpasangan dengan Wakil Bupati Ngada, Emanuel Dopo atau dikenal dengan tagline Credo itu awalnya mengarahkan media ini untuk mengecek langsung kepada pihak RSUD W. Z. Johannes Kupang.
“Untuk akurasi informasinya, coba cek pada pihak RSUD W. Z. Johannes Kupang yang melakukan pemeriksaan,” kata Kristo.
Kristo mengatakan akan tetap berjiwa besar menerima semuanya. Yang pasti, dia akan tetap bertarung di Pilkada Ngada. “Tidak apa-apa. Ka’e (kaka) berterima kasih dan berjiwa besar untuk terima semua itu. Ka’e tetap siap bertarung di Pilkada ini,” katanya.
Pada prinsipnya, lanjut Kristo, dia menghormati kerja profesional dan independen KPU sebagai lembaga penyelenggara Pilkada dan juga tim kesehatan. “Saya secara konsisten akan mematuhi protokol kesehatan,” ungkapnya.
Direktur RSUD Prof. DR. WZ. Johanes Kupang, Johanes Mindo Sinaga mengatakan pihaknya sudah melaporkan hasil itu ke Dinas Kesehatan Provinsi NTT.
“Kami sudah laporkan hasilnya ke Dinas Kesehatan NTT. Silahkan tanyakan ke mereka,” katanya saat dikonfirmasi wartawan.
Dikatakan, sebelum menjalani pemeriksaan kesehatan di RSUD Johanes Kupang, para bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah, wajib mengikuti test swab. “Sebelum proses lanjutan pemeriksaan kesehatan, kami swab dulu,” katanya.
Dia mengaku pemeriksaan kesehatan para calon kepala daerah dan wakilnya berlangsung selama tiga hari sejak Senin, 7 September hingga 11 September 2020.
Pada hari pertama, lanjut dia, ada empat bakal pasangan calon atau 8 orang yang menjalani pemeriksaan kesehatan di RSUD Johanes Kupang, selanjutnya hari ini sebanyak 24 orang dan sisanya besok, sekitar 22 orang calon kepala daerah dan wakil kepala daerah.
Sementara itu Ketua KPU Provinsi NTT, Thomas Dohu mengaku, pihaknya sudah mendapat pemberitahuan dari KPU Ngada bahwa ada salah satu bakal calon yang terkonfirmasi positif Covid 19 berdasarkan hasil pemeriksaan Swab RSUD Prof. Dr. W.Z.Johannes Kupang. Namun Thomas tidak menyebutkan nama bakal calon yang terkonfirmasi positif tersebut.
“Untuk nama mohon konfirm ke gugus tugas covid-19 karena itu kewenangan mereka,” ujarnya.
Thomas mengatakan, berkaitan dengan kelanjutan tahapan Pilkada, KPU Kabupaten akan mengeluarkan keputusan penundaan verifikasi berkas atau dokumen persyaratan pencalonan. Penundaan ini hanya berlaku bagi balon yang positif covid-19 dan pasangannya.
“Kalau tim gugus tugas kabupaten bilang bahwa balon tersebut telah negatif, baru dilakukan pemeriksaan kesehatan. Setelah itu baru dilanjutkan dengan verifikasi berkas pencalonan selama selama 20 hari ke depan,” jelasnya.
Mantan Komisioner KPU Manggarai Barat itu menyebutkan, penetapan pasangan calon yang memenuhi syarat pencalonan akan dilakukan pada 23 September mendatang. Kemudian akan dilanjutkan dengan penarikan/pengundian nomor urut. Jika yang bersangkutan masih positif covid-19 sampai dengan tahapan penetapan calon dan penarikan nomor urut, maka paslon tersebut secara otomatis akan mendapat nomor urut berikutnya (nomor urut terakhir). Dan yang pasti, paslon tersebut tidak akan digugurkan. Kecuali tidak memenuhi syarat pencalonan.
“Kalau masih positif sampai masa penetapan calon, tidak apa-apa. Tidak langsung gugur. Yang jelas paslon tersebut tidak bisa bersama-sama dengan paslon lain saat penarikan nomor urut. Untuk nomor urut sebagai peserta pilkada, mereka langsung di nomor urut berikutnya. Itu semua diatur PKPU nomor 10 tahun 2020 tentang perubahan atas PKPU nomor 6 terkait dengan pelaksaan Pilkada di masa pandemi covid-19,” ungkap Thomas.
Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi NTT, David Mandala membenarkan informasi tersebut. Namun laporan resmi dari RSUD Johanes Kupang baru bersifat lisan. “Kami anggap ini masih isu, karena belum ada laporan tertulisnya,” kata dia.
Dia mengakui saat ini pihaknya belum mendapat data soal itu dari pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. DR. W.Z. Johanes Kupang.
“Sampai saat ini kita belum dapat informasi soal itu dari RSUD Prof. DR.W.Z. Johanes Kupang. Kalau tadi sudah ada data pasti kita sudah sampaikan ke pak Sekertaris Daerah Provinsi NTT,”katanya.
Dia mengatakan, sejauh ini pihaknya tidak bisa memberikan keterangan karena belum ada data yang valid karena ini menyangkut nasib orang.
Untuk diketahui pilkada serentak 9 kabupaten di NTT akan diikuti 27 pasangan calon. Khusus Ngada akan diikuti dengan lima paslon, yakni Wilfridus Muga dan Herman Hey (paket FIRMAN). Wifridus dan Herman mendaftar melalui jalur perorangan dengan dukungan 10.746 orang.
Paulus Soliwoa dan Gregorius Upi (paket PASGUD) diusung Partai Nasdem dan Partai Demokrat. Kristoforus Loko dan Emanuel Dopo (paket CREDO) diusung PAN dan Partai Hanura.
Helmut Waso dan Yohanis Tay Ruba (paket HEBAT) yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Perindo. Terakhir pasangan Andreas Paru dan Raymundus Bena (paket APRB) yang diusung Golkar dan PKB. (Hiro Tuames/Tomi Aquino)