Suara-ntt.com, Kupang-Mantan anggota DPRD Kota Kupang tiga periode, Adrianus Talli mengakui saat ini Kota Kupang sudah mulai hidup dibanding lima tahun sebelumnya. Perubahan besar ini baru dimulai di era kepemimpinan Wali Kota Jefri Riwu Kore (Jeriko).
Hal ini disampaikan Adrianus Talli saat kampanye pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kupang, Jeriko-Adinda di Kelurahan Lasiana pada Selasa (8/10) malam.
Menurutnya, tidak bisa disangkali wajah Kota Kupang berubah drastic saat Kota Kupang dipimpin Jeriko.
Dengan wajah kota yang sudah berubah, kehidupan di kota ini pun makin bergeliat, bahkan hidup 24 jam. Ia mengatakan, dirinya tahu persis perkembangan Kota Kupang karena sudah tiga periode menjabat anggota DPRD Kota Kupang. Di DPRD, ia menjabat Ketua Fraksi PDIP sekaligus anggota Badan Anggaran.
“Sehingga kalau bicara Pemkot, saya paham karena tahu soal APBD dan soal pemimpin tahu persis apa yang dibuat. Tiga periode ketemu tiga wali kota dan tiga penjabat wali kota. Jadi tahu semua apa yang mereka buat,” kata Adi-sapaan karib Adrianus Talli.
Menurutnya, perubahan besar Kota Kupang baru terjadi di era Jeriko. Secara kasat mata siapapun bisa melihat dampak perubahan tersebut. Salah satu yang selalu disebut masyarakat adalah bedah rumah. “Dampaknya luar biasa dan dirasakan ribuan orang. Dan ini sejarah, karena baru pernah ada wali kota Kupang yang bangun rumah untuk warga,” kata Adi.
Untuk infrastruktur, Adi menjelaskan, Jeriko sudah lakukan penataan yang luar biasa, mulai dari jalan raya, trotoar, lampu jalan, taman kota dan lain-lain. “Kita semua lihat kota ini sangat berubah dengan infrastruktur yang sudah dibangun. Kita lihat dari Taman Adipura dari arah bandara ketemu Patung Kasih lalu sampai di Bundaran Tirosa. Kita bisa bandingkan dulu sebelum diubah oleh Pak Jefri seperti apa. Sekarang sudah berubah semakin indah,” jelas pria berambut perak ini.
Selanjutnya, ada penataan kawasan Patung Inabo’i yang mencakup kawasan Jalan Inabo’i sampai Alun-Alun Kota Kupang. “Ini pembangunan yang luar biasa yang bisa kita lihat sekarang dan sebelumnya belum pernah dilakukan pemimpin-pemimpin sebelumnya,” kata Adi.
Ia mengakui saat menata wajah Kota Kupang ada polemik di DPRD, namun pada akhirnya menjadi keputusan bersama dan hasilnya bisa kita lihat sekarang. “Masyarakat menikmati, bisa rekreasi, olahraga, bahkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi. Masyarakat bisa berjualan di malam hari sampai pagi. Satu dua hari kalau jembatan kembar jadi pasti lebih ramai,” kata Adi.
Perputaran ekonomi tak hanya berpusat di taman-taman kota, tapi juga di sepanjang beberapa ruas jalan, seperti Jalan El Tari, Timor Raya, Frans Seda dan sebagainya. Ini dikarenakan lampu-lampu jalan yang dipasang sangat terang dan berkualitas.
“Dengan berubahnya wajah kota akan menarik banyak orang dating ke Kota Kupang dan otomatis mereka yang datang akan memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat. Ini fakta yang saya sampaikan, jadi harapannya masyarakat jangan salah menentukan pilihan karena ini demi kemajuan Kota Kupang,” pungkas Adi. ***